unescoworldheritagesites.com

Komisi VIII DPR Singgung Kerumuman Massa Habib Rizieq, Di Depan Menag - News

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily.

JAKARTA: Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily menyinggung soal kerumunan massa pada acara maulid nabi dan acara nikahan putri Habib Rizieq Shihab pada akhir pekan kemarin.

Politisi Partai Golkar ini meminta Menteri Agama, Fachrul Razi angkat bicara dan lebih aktif dalam menyikapi hal tersebut.

"Saya ingin juga menyampaikan bahwa gonjang-ganjing kemarin kedatangan Rizieq Syihab ya ini harus disikapi oleh Kementerian Agama secara lebih aktif, menurut saya," kata Ace dalam rapat bersama Menteri Agama (Menag) Fahrul Razi di Gedung DPR RI, Rabu (18/11/2020).

Ace menilai kerumunan massa Habib Rizieq juga berkaitan dengan Kementerian Agama. Sebab, salah satu kerumunan yang terjadi adalah dalam acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq.

"Karena apa? Karena implikasi dari kerumunan yang luar biasa kemudian kemarin waktu penjemputan, acara Maulid, acara pernikahan, terutama saya kira acara Maulid dan acara pernikahan, Pak Menteri," ujar Ace.

Ketua DPP Partai Golkar ini mengatakan, Menag Fachrul dapat membatalkan prosesi pernikahan putri Habib Rizieq yang menyebabkan kerumunan. Menurut Ace, jika Menag Fachrul meminta kepala KUA tidak datang melayani pernikahan tersebut, acara dapat dibatalkan.

"Itu kan semua terkait tuh dengan Kementerian Agama. Coba kalau kemarin Pak Menteri nggak ngutus kepala KUA-nya, nggak jadi tuh nikah, Pak. Kira-kira kan begitu," katanya.

Lebih lanjut Ace menekankan, pentingnya peran Kemenag untuk memberi edukasi yang masif terkait bahaya pandemi Covid-19. Menurutnya, Kemenag perlu membuat pendekatan kepada umat agar tidak menganggap remeh pandemi.

"Nah, jadi poin saya begini, saya ingin kita semua, terutama Kementerian Agama, memberikan edukasi kembali secara lebih masif tentang bahaya Covid-19," ucap Ace.

"Saya berkomunikasi dengan Pak Kepala Satgas Covid-19 Pak Letnan Jenderal Doni Monardo bahwa memang harus ada pendekatan agama juga yang bisa menjelaskan kepada umat bahwa soal Covid-19 ini jangan dianggap enteng," tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat