SALATIGA: Salatiga dicanangkan sebagai sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili. Hal ini sesuai dengan pengalaman Salatiga yang berkali-kali menjadi kota toleran juga kota kreatif dalam mengolah bahan pangan menjadi produk variatif.
"Banyak hal yang membuat kita ingin ke kota ini. Salatiga berkali-kali menjadi kota toleran. Jadi tepat kalau dicanangkan sebagai Kota Empat Pilar. Kita harus memberikan contoh baik terkait toleransi, termasuk narasi-narasi dengan budaya," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Rabu (31/3/2021).
Terkait pencanangan sebagai Kota Vanili, Ganjar menilai pilihan tanaman vanili untuk dikembangkan sangat tepat. Apalagi dengan program satu rumah 10 pohon. Selain cuaca Salatiga yang cocok, harga vanili di pasaran juga sedang bagus bahkan ekspor ke negara lain juga bagus.
"Bicara Kota vanili tidak berhenti pada bertanam. Itu saja tidak cukup. Harapan kami nanti ada hilirisasi sampai ke tingkat prosesing bahkan vermentasi sehingga harga jual bisa berlipat. Di sini punya pengalaman untuk prosesing seperti mengolah bahan singkong menjadi produk dengan banyak varian," katanya.
Ganjar menambahkan, Pemprov Jawa Tengah juga akan menyiapkan supporting system seperti memfasilitasi pelatihan dan pendampingan.
"Seperti diberikan pelatihan dan cara mendesain. Kami juga siapkan pendampingan bagaimana cara berdagang. Lalu yang paling penting adalah soal integritas karena terkait vanili kita sudah punya pengalaman soal integritas," ungkapnya.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga hadir dalam acara itu mengatakan, pemilihan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar karena kota di lereng Merbabu tersebut belum lama ini dinobatkan sebagai kota paling toleran.
Bahkan dalam perjalanannya, beberapa kali menempati tiga besar kota paling toleran di Indonesia.
"Kota ini luar biasa tolerannya. Ini sangat penting sebagai contoh dalam menjaga apa yang sudah disusun oleh pendiri bangsa," katanya.
Terkait vanili Bamsoet menjelaskan, sesuai data yang ada, Indonesia merupakan negara kedua pemasok vanili terbesar di dunia. Vanili Indonesia telah memasok 30 persen kebutuhan vanili dunia.
"Vanili merupakan salah satu unggulan di antara banyaknya tanaman pangan unggulan di Indonesia," ungkap Bamsoet.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menambahkan Kota Salatiga merupakan pilar dari segala pilar di Indonesia. Hal itu dilihat dari bagaimana toleransi di kota tersebut sangat dijunjung tinggi. Begitu juga dengan kreativitas dalam hal pertanian.
"Pendekatan toleransi di sini bagus sehingga kotanya damai dalam keberagaman. Soal vanili harus dikembangkan lagi seperti membenahi kelembagaan, konsepsi yang benar, dan ujungnya adalah pengelompokan dan adanya pabrik-pabrik kecil," katanya. ***