JAKARTA: Pandemi Covid-19 dalam beberapa pekan ini berkembang sangat cepat karena varian baru yang mengharuskan Pemerintah mengambil langkah-langkah yang lebih tegas agar dapat bersama-sama membendung penyebaran virus mematikan ini.
Berdasarkan semua pertimbangan, pemerintah harus memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Jawa Bali (PPKMDJB) yang diterapkan Pemerintah mulai 3-20 Juli 2021. Kemudian Pemerintah harus memutuskan untuk kembali melanjutkan PPKM Darurat yang berakhir 25 Juli 2021. Dan kebijakan pembatasan akitivitas publik diperpanjang lagi dengan sebutan PPKM Level 4 terhitung sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Lalu hari ini, Senin (2/7/2021) Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 selama sepekan hingga 9 Agustus 2021 mendatang di beberapa kabupaten/kota.
Dari perspektif Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti bahwa PPKM berseri yang diputuskan Pemerintah ini telah memberikan dampak buruk bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang hanya mengandalkan upah harian. Alasannya sangat sederhana jika masyarakat yang berpendapatan harian itu tidak bekerja maka mereka tidak punya penghasilan.
“Sebab mereka yang bekerja sebagai buruh harian itu bisa bekerja hanya untuk makan hari itu, juga,” ujar Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (2/8/2021).
Endang berpandangan penerapan PPKMDJB perlu dievaluasi kembali, dengan mempertimbangkan efek terburuk bagi masyarakat kecil yang bekerja dengan upah harian maupun pekerja informal, seperti pedagang mikro, kecil, penjual jasa dan lainnya serta harus dicarikan solusinya agar masyarakat tidak semakin menderita lagi.
Srikandi Beringin ini pun mengusulkan agar bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang terdampak PPKMDJB harus segera disalurkan secepatnya.
Endang menegaskan perlunya percepatan dalam penyaluran bansos untuk masyarakat, baik untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Bantuan Sosial Tunai (BST), maupun bantuan beras dan sembako. Begitu juga dengan bantuan untuk Usaha Mikro dan Kecil, Pedagang Kaki Lima (PKL), warung, hingga subsidi upah.
“Saya selama ini berkeliling di dapil dan selama PPKMDJB, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari Pemerintah,” ungkap Legislator Senayan dari Dapil Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri) ini sembari dirinya ikut berikhtiar memberikan tali asih kepada warga di wilayah Subosukawonosraten atau Solo Raya tersebut tentu sesuai dengan kemampuannya.
Pengurus Pusat KPPG ini juga mengatakan bahwa pihaknya sudah juga mendirikan dapur umum dan pemberian bantuan sembako untuk membantu warga masyarakat yang terkena dampak PPKMDJB.
“Jumlah mereka sangat banyak sehingga dibutuhkan solidaritas dan semangat bergotong royong satu sama lainnya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung," kata aktivis perempuan dan anak ini.
Apa yang dilakukan anggota parlemen Senayan 3 periode ini sebagai cerminan loyalitas dan komitmennya untuk mendarmabaktikan karya dan pengabdian untuk nama baik Partai Golkar di mata masyarakat Solo Raya. Tentu in-line dengan perintah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang saat ini dipercaya sebagai Menko Bidang Perekonomian Kabinet Jokowi dan Ketua Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) agar seluruh kader Beringin berupaya dan berkarya secara konkret membantu Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 dengan mensosialisasikan dan mengedukasi serta memberi teladan rakyat pelaksanaan Prokes 5M dan mempercepat program vaksinasi nasional serta memulihkan ekonomi nasional dengan ikut memberikan bantuan sosial saat masyarakat terkena imbas pandemi. Intinya kader Golkar harus membantu ikut menyelamatkan rakyat dengan menjaga kesehatan dengan prokes ketat, percepatan vaksinasi, melakukan 3T, dan memulihkan ekonomi rakyat dengan menebar bantuan sosial.
"Pemberian bantuan spontanitas atau yang telah terprogram oleh kader Golkar untuk masyarakat Indonesia memang sudah menjadi perintah langsung dari Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam program "Kerja Untuk Indonesia". Hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh para kader-kader partai Golkar termasuk kita yang ada di FPG DPR RI," tuturnya.
Endang Maria menyatakan bahwa para kader-kader Partai Golkar sangat merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah akibat pagebluk ini.