unescoworldheritagesites.com

Presidium Pusat GM FKPPI Ragukan Kegiatan Era Kepemimpinan Hasil Munas X - News

Jajaran pimpinan Presidium GM FKPPI menyampaikan penjelasan kepada wartawan terkait dugaan pelanggaran Munas X  oleh PP FKPPI di Jakarta, Rabu (15/6/2022).



: Jajaran kepengurus  Presidium Pusat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan  dan Putra Putri TNI/Polri (GM FKPPI) menilai telah terjadi kebohongan publik oleh PP FKPPI dibawah kepemimpinan Dwi Rianta Soerbakti pasca Munas  X, di Bogor, 10-11 Desember  2019.

Terdapat 12 butir pengingkaran dari hasil Munas PP GM FKPPI, sehingga organisasi masyarakat (Ormas) kebanggaan putra-putri TNI/Polri itu kini redup, bahkan cenderung carut marut dalam 2,5 tahun terakhir.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Presidium Pusat Generasi Muda FKPPI Hans Silalahi kepada wartawan di sebuah hotel di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

 Hans H Silalahi  didampingi Ketua Victor Aritonang, BasriL Hasan B,  
SyaifuL Kemal, dan Sekjen Ruslan Samual.

Ia menegaskan pada saat rapat formatur disepakati bahwa pembentukan kepengurusan di list dulu nama-nama yang akan menjadi pengurus. Di mana setelah Munas X  berakhir  akan dilakukan  rapat formatur.

 "Sebab, pembahasan kepengurusan  di formatur akan dilengkapi  dokumen administrasi  dan kesediaan  menjadi pengurus," ujar Hans.

Yang terjadi, setelah Munas terjadi perdebatan sengit tentang Presidium dengan menyatakan  adanya rekaman  suara berupa usulan peserta  untuk menyelesaikan rumusan  AD/ART dalam 1x24 jam, bukan keputusan pimpinan sidang  yang disahkan dalam sidang paripurna, karena tidaklah mungkin membuat keputusan  yang sudah larut malam, sehingga disepakati  tim perumus yang akan merumuskan hal tersebut.

"Anehnya kepengurusan Dwi Rianta Soerbakti telah membuat dan menetapkan AD/ART atau keputusan lain adalah suatu  perbuatan melanggar Keputusan Munas. Seharusnya semua keputusan  Munas X melalui pimpinan sidang dan panitia pengarah," ucapnya.

Begitu juga pembentukan kepengurusan  harus melalui formatur diabaikan. "Hal itu menunjukan kadar pengetahuan Rianta dalam berorganisasi nol," kata Hans yang juga pengusaha ini.

Ia menilai dalam 2,5 tahun ini, Rianta dalam menjalankan kepengurusan  adalah ilegal. " Artinya musda-musda dan rakerda atau keputusan lainnya batal," tuturnya menegaskan.

Hans menyatakan bahwa pendaftaran organisasi PP GM FKPPI ke Dirjen AHU dan Depdagri patut diduga  telah menyalahi prosedur di mana berita acara penyerahan dari pengurus lama tidak pernah dilakukan.

"Ya patut dipertanyakan  keabsahan tersebut. Begitu juga persetujuan Panglima TNI dan Kapolri dalam pencantuman jabatan pada lembar AHU patut dipertanyakan. Artinya, Kemenkumham harus mengoreksi surat terdaftar GM FKKPI " ucap Hans lagi.

Sehingga serah terima bendera dan pemasangan tanda jabatan kepada Saudara Dwi Rianta Soerb akti oleh Panglima TNI  sebagai Simbol pelantikan adalah kebohongan. Saudara Rianta  yang tidak melaporkan  secara utuh mengenai organisasi," tutur Hans.

Bahwa pengurus harian menurut AD/ART juga harus dilantik oleh pembina  yang satu kesatuan dalam keputusan Munas.

Presidium Pusat GM FKPPI juga meragukan adanya kegiatan sebanyak 1.270 kegiatan sosial dalam 2,5 tahun kepengurusan Rianta adalah kebohongan.

"Yang artinya selama 2,5 tahun menjalankan kegiatan apa? Bagi-bagi masker? Sangatlah tidak mungkin menjalankan kegiatan dalam 1 hari ada 2 kegiatan dalam masa pandemi Covid-19. Realitas hari ini GM FKPPI sudah berantakan dan hancur," ucap Hans.

Menyikapi fakta-fakta itu, para senior  yang tergabung dalam Presidium akan melakukan langkah-langkah tegas organisasi yang konstitusional dalam upaya menyelamatkan  organisasi. Termasuk  adanya dugaan pemalsuan dokumen sebagai syarat calon ketua umum kepada polisi," ujar Hans menegaskan.

Sementara itu Ketua Ruslan Samual menambahkan,  sejumlah pengurus wilayah (PW) FKPPI telah merespon keras terkait kondisi PP GM FKPPI saat ini.

"Kami telah mendapat pengaduan atas keresahan pengurus wilayah terkait kondisi organisasi PP GM FKPPI saat ini, dan menuntut adanya Munaslub," kata Ruslan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat