unescoworldheritagesites.com

Online dan Digital - News

•	Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi - Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ist)

Oleh: Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi

: Tahun 2023 menuntut tantangan yang semakin pelik, meski ada juga ancaman resesi dan krisis di tahun 2023. Oleh karena itu, pelaku ekonomi bisnis harus menatap tantangan ini secara cermat dan sekaligus melakukan antisipasi di semua aspeknya secara jeli sebagai upaya mereduksi semua risiko yang ada, baik risiko internal atau eksternal.

Selain itu hal  lain yang juga menarik dicermati adalah semakin nyatanya terjadi revolusi industri pada semua industri secara sistematis dan berkelanjutan.

Revolusi industri di era now memang semakin menuntut kehadiran digitalisasi sebab ini akan sangat memungkinkan mendukung terhadap efisiensi efektivitas sehingga memacu daya saing. Oleh karena itu pemikiran revolusioner, konstruktif, proaktif dan juga solutif semakin  dibutuhkan dan karenanya pelaku bisnis berkepentingan untuk merealisasikan penciptaan itu semua, termasuk juga berkontribusi dalam hal pengembangan kecerdasan buatan sehingga kehadiran SDR bisa benar-benar semakin humanis.

Jadi, pelaku bisnis wajib bertransformasi untuk terlibat dalam pengembangan digitalisasi, termasuk misal dengan keluarnya sejumlah regulasi terkait digitalisasi.

Kehadiran sejumlah regulasi sangat dimungkinkan karena era 5.0 dimungkinkan akan hadir banyak perubahan dinamis dalam kehidupan, termasuk digitalisasi di semua aspek layanan kedepannya. Artinya, dunia maya di masa lalu justru berubah drastis menjadi dunia nyata di  masa depan dan fakta ini sangat dimungkinkan karena adanya dukungan penciptaan dan pengembangan berbagai model kecerdasan buatan.

Digitalisasi menjadi muara terhadap percepatan perubahan masa sehingga dunia nyata dan maya di masa depan akan makin kabur dan akhirnya kehadiran SDR benar-benar menggeser di semua aspek kehidupan. Jika dicermati kini modal layanan digital sudah menjadi ritme dalam keseharian dengan dukungan internet dan SDR. Tidak ada lagi alasan bagi pelaku bisnis untuk mengesampingkan hal ini.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah pengembangan SDM-nya untuk terus berkarya memajukan penciptaan yang brilian. Jadi ini tantangan kepemimpinan di masa depan.

Fakta persaingan di masa depan pastinya akan semakin kompleks sehingga daya saing di era now menjadi salah satu yang penting untuk terus dicapai, termasuk misalnya dengan kehadiran SDR dan penciptaan kecerdasan buatan. Oleh karena itu, semakin tipisnya era perubahan dunia maya dan dunia nyata menjadikan layanan digital semakin jamak untuk diterapkan saat ini, tanpa terkecuali.

Digitalisasi itu sendiri sejatinya memberikan proses kemudahan, kecepatan dan kenyamanan meski di sisi lain juga ada ancaman risiko, baik itu risiko human error ataupun technical error yang pastinya harus direduksi sedari awal.

Terkait ini, pemerintah berkepentingan untuk melakukan edukasi dan literasi sehingga masyarakat semakin melek terhadap semua tuntutan perubahan yang terjadi. Argumen yang mendasari karena digitalisasi era now tidak bisa lagi ditawar dan daya saing sangat berkepentingan dengan digitalisasi.

Layanan perbankan, pendidikan, aspek kesehatan dan berbagai layanan lainnya semakin jamak menggunakan digitalisasi sehingga para pelaku bisnis juga berkepentingan untuk menyesuaikannya. Pencapaian terhadap semua itu secara tidak langsung selaras dengan tantangan masa depan yaitu memajukan Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi tantangan untuk mendukung digitalisasi melalui berbagai usaha.

Jadi, pemerintah berkepentingan untuk melakukan edukasi, literasi dan pemberdayaan kepada umat dan masyarakat demi pencapaian kesejahteraan dan kemaslahatan, termasuk melalui digitalisasi di semua lini. Artinya, digitalisasi menjadi salah satu tantangan kepemimpinan di masa depan.

Selamat Tahun Baru 2023, Salam Sehat & Salam Sukses. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat