unescoworldheritagesites.com

Kemenristek/ BRIN Siap Kontribusi Maksimal Tangani Covid-19 - News

Foto: ristekbrin.go.id

JAKARTA: Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menegaskan, tahun 2021 jajarannya berupaya maksimal untuk berkontribusi pada penanganan Covid-19 dengan tetap fokus pada program Prioritas Riset Inovasi Nasional (PRIN). 

Fokusnya, antara lain akan diarahkan pada pengujian molekular (surveillance) varian virus Covid-19 di Indonesia melalui whole genome sequence, pengembangan test yang mendekati PCR dengan sampel saliva, pengembangan cara mengukur antibodi Covid-19 yang mudah, murah, dan cepat yang dapat memberikan informasi tentang tingkat antibodi hasil vaksinasi dan juga tingkat kekebalan kelompok (herd immunity) serta pengembangan ventilator ICU karya anak bangsa.

Kemristek/ BRIN juga siap memastikan riset inovasi untuk menghasilkan Vaksin Merah Putih berlangsung lancar. "Maret ini semoga bibit vaksin dapat diserahkan ke Biofarma untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis. Harapan kita semua agar Vaksin Merah Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022,” ujar Menteri Bambang, dikutip dari ristekbrin.go.id.

Menurut Menteri Bambang, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, para peneliti dan inovator sepanjang tahun 2020 berusaha keras berkontribusi demi bangsa terutama dalam menghasilkan teknologi tepat guna dan bahan/teknologi substitusi impor. Salah satunya, peneliti Indonesia tetap produktif dalam karya-karya ilmiah dengan total karya ilmiah yang lebih tinggi dari tahun 2019. 

Selain itu bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2020 menandai Kebangkitan Inovasi Indonesia, telah diluncurkan 60 produk inovasi terkait Covid-19 hasil Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

“Dari Mei hingga kini produk-produk tersebut terus disempurnakan dan dihilirkan. Selain itu, inovasi baru untuk skrining Covid-19, yaitu GeNose C19 dari UGM dan iNose dari ITS yang diproses dengan kecerdasan artifisial (AI). Berbagai produk hasil riset inovasi Konsorsium Covid-19 terus dikembangkan dengan memungkinkan 4 T (Testing, Tracing, Tracking dan Treatment) dilakukan dengan sistemik,” katanya.

Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan daya guna produk inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dan guna mengetahui respon pengguna terhadap kinerja produk, Kemenristek/BRIN telah melakukan Bakti Inovasi ke sekitar 15 kota/kabupaten di Indonesia.

Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 menargetkan 49 produk riset dan inovasi yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

"Di PRN 2020-2024, di sana ada 49 output atau produk yang kita targetkan dan kalau kita lihat, ada 12 di antaranya barangkali 'urgent' (mendesak) karena memang harus bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat hari ini maupun sampai lima tahun ke depan," kata Menristek Bambang dalam acara penyerahan secara simbolis dana prioritas riset nasional kepada Lembaga Penerima Insentif secara virtual di Jakarta, Jumat (29/01/2021)

Dari 49 produk target tersebut, 12 produk target yang mendesak untuk diperoleh antara lain bahan bakar nabati (green fuel), drone atau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan, garam industri, pangan termasuk padi dan jagung, obat modern asli Indonesia (OMAI) dan stem cell, baterai lithium untuk kendaraan listrik, satelit, kapal datar, serta pesawat N219 amfibi.

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan 3 Tema PRN (PUNA MALE, BBN dengan Katalis Merah Putih, dan Garam Industri) dalam Proyek Strategis Nasional sektor teknologi merupakan tantangan bagi Kemenristek/BRIN untuk mewujudkannya.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden kami akan terus meningkatkan ekosistem riset inovasi. Di sisi supply untuk menghasilkan hasil-hasil riset dan inovasi, kami akan memastikan dukungan Pendanaan Riset Inovasi yang memadai dan Insentif pajak bagi Badan Usaha yang melaksanakan riset inovasi. Sementara di sisi demand atas hasil riset inovasi, kami akan terus mengoptimalkan e-Katalog Inovasi dan mendorong pengadaan pemerintah melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri,” papar Menristek/Kepala BRIN.

Lebih lanjut menurut Menteri Bambang bencana yang menimpa tanah air akhir-akhhir ini mengingatkan bahwa Indonesia berada di wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi, sehingga penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi sangat diperlukan.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden kami selalu memprioritaskan riset dan pengembangan teknologi dalam memprediksi ancaman, mengantisipasi dan memitigasi dampak bencana. Dalam Rakor ini, kami sinergikan lebih kuat lagi kekuatan di Perguran Tinggi dan LPNK,” ucap Menteri Bambang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat