SORONG: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong telah lama menjalankan moderasi beragama di Papua Barat.
Direktur Pascasarjana IAIN Sorong, Dr.H.Surahman Amin Lc. MA, mengatakan moderasi beragama telah lama dijalankan IAIN Sorong.
"Kami dalam pergaulan dengan berbagai Perguruan Tinggi di Papua Barat tak ada perbedaan. Jika ada kegiatan antar perguruan tinggi IAIN Sorong diundang dan tetap hadir," kata Amin.
Bahkan ke depan kalau ada jurusan umum di Pascasarjana, warga siapa saja bisa kuliah di IAIN Sorong.
Bahkan budaya Papua sudah hadir di perguruan tinggi ini. Karena, mahasiswa yang kuliah di IAIN Sorong terdiri dari anak- anak yang lahir di daerah ini.
Jadi, hubungan harmonis antar suku, umat beragama dan budaya itu tak dapat diragukan lagi.
Moderasi beragama itu pada prinsipnya sebagai berikut.
Pertama, komitmen kebangsaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip konstitusi dan UUD 1945.
Kedua, toleransi, yakni menghormati perbedaan, menghargai kesetaraan, dan sedia bekerjasama.
Ketiga, anti kekerasan, yakni menolak tindakan seseorang atau kelompok yang menggunakan kekerasan atas nama apapun.
Keempat, penerimaan terhadap tradisi, ramah terhadap tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaan sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.
Moderasi Beragama merupakan salah satu program penting karena bersentuhan langsung dengan konteks negara Indonesia yang plural.
Bagaimana negara melindungi semua warga negaranya dari tindakan yang mengarah pada bentuk kekerasan fisik maupun psikis.
Meski, moderasi beragama bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, moderasi beragama sudah menjadi modal sosial masyarakat Indonesia sejak lama sehingga mereka bisa hidup rukun dalam perbedaan.