unescoworldheritagesites.com

PMS Solo Apresiasi Atlet Wushu Berprestasi Binaannya Yang Meninggal - News

Pengurus PMS memberikan tali asih kepada keluarga atlet wushu binaannya yang meninggal dunia

SOLO: Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) kehilangan salah satu atlet wushu muda berbakat binaannya, Fayla Maharani Ningtyas (18). Fayla yang meninggal karena sakit tersebut merupakan salah satu atlet berprestasi yang masuk jajaran Pelatnas dan atlet PON dan beberapa kali bertanding di kejuaraan internasional.

Untuk mengapresiasi prestasi yang ditorehkan Fayla, PMS menyerahkan tali asih kepada keluarga almarhumah, Selasa (3/8/2021) di Kantor PMS. Tali asih diterima oleh ibu Fayla, Muri Surani dan anak bungsunya Dhirga.

Ketua Bidang II Pemuda dan Olahraga PMS, Tanu Kismanto mengungkapkan tali asih ini sebagai bentuk apresiasi pada Fayla yang semasa hidupnya sudah berjuang keras membawa nama PMS dan Kota Solo hingga kancah internasional.

"Pengurus PMS pasti sangat kehilangan, karena Fayla ini luar biasa sekali sudah ratusan kali mendapatkan medali. Bahkan yang sangat membanggakan tahun 2019 Fayla mendapat rangking 4 di world game kejuaraan dunia di Shanghai China,” jelas Tanu seusai pemberian tali asih kepada keluarga Fayla.

Menurut Tanu, semasa hidupnya Fayla mendedikasikan untuk olahraga wushu. Dia harus merelakan masa kecilnya untuk berlatih wushu di PMS.

"Kami sempat shock dan mengikuti proses pengobatan waktu Fayla sakit. Tapi Tuhan berkehendak lain, kita tahu seorang atlet itu menghabiskan waktunya, masa kecilnya, masa bermainnya semua dikalahkan untuk disiplin berlatih. Hingga mampu membawa nama harum Indonesia dan PMS," jelasnya lagi.

Sementara itu, ibunda Fayla, Muri Surani sangat terharu dengan apresiasi dan perhatian PMS. Muri membenarkan jika selama hidupnya, Fayla mendedikasikan untuk wushu.

"Sejak kelas 3 SD dia berlatih wushu di PMS. Kemarin sebelum meninggal tapi sudah dalam kondisi sakit, dia masih mengikuti kejuaraan secara virtual, dan meraih peringkat ketiga," kata Muri.

Fayla meninggal dunia sehari sebelum ulangtahunnya yang ke-18. Menurut Muri, anaknya selalu disiplin dalam berlatih. Dia juga sangat mencintai olahraga ini.

"Kalau disuruh libur sekolah atau libur latihan wushu dia pasti bilang pilih libur sekolah. Saya yang pertama kali mengarahkan agar menekui wushu. Karena saya melihat wushu itu olahraga yang lentur dan indah untuk perempuan," pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat