unescoworldheritagesites.com

Yenny Dan Ganjar Luncurkan Program Desa Damai - News

Yenny dan Ganjar selepas peresmian Desa Damai. (Istimewa)

SOLO: Program Desa Damai yang digagas oleh Wahid Foundation dan UN Women, diharapakan bisa bersinergi dan digabungkan dengan program Desa Inklusif yang telah berjalan di Jawa Tengah. Sehingga akan lebih memudahkan proses pembangunan.

Demikian diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, usai menghadiri dan meresmikan Pilar Perdamaian “The Water of Peace” dan Deklarasi Kelurahan Damai di Tipes, Serengan, Kota Surakarta, Sabtu (9/10/2021).

“Bagus sekali. Kalau seluruh desa bisa bikin kegiatan seperti ini, InsyaAllah desa-desa akan jauh lebih nyaman, mereka akan rukun, dan Tipes Solo ini menjadi contoh," katanya.

Kalau kemudian setiap desa bisa dikerjakan, maka desa-desa akan menjadi damai. Kalau damai, mikir pembangunannya gampang. Di sisi lain, Ganjar juga menilai program Desa Damai bisa digabungkan dengan program Desa Inklusif yang telah berjalan di Jawa Tengah. Dengan cara itu, dia melihat masa depan pembangunan Indonesia yang lebih cerah.

“Kalau bisa digabungkan nanti kita tambahi program ini. Maka nanti urusan hubungan antar manusianya beres, mereka aman, mereka seneng, mereka bahagia, mereka tentrem, mesti mbangune enak, karena gotong royongnya akan kuat sekali,” tandasnya.

Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid selaku Direktur Wahid Foundation menjelaskan, program Desa Damai ini sudah ada di 30 Desa, dimana 18 diantaranya telah deklarasi. Yenny mengatakan, ada tiga pilar utama yang menjadi bagian dari program Desa Damai.

Pertama penguatan ekonomi masyarakat. Jadi ada pelatihan, ngajari masyarakat untuk mengatur cashflow. Kedua penghormatan pelatihan untuk bagaimana kita bisa menghormati perbedaan keyakinan. Ini perlu ada mekanisme di masyarakat. misalnya pencegahan konflik, perangkat desa ngumpulkan siapa.

"Dan ketiga peran perempuan, karena ketika dia lebih berdaya maka mereka akan memberi untuk keluaraga dan lingkungan sekitar,” tutur Yenny.

Acara tersebut juga dihadiri perwakilan UN Women, Dwi Yuliawati Fais. UN Women merupakan bagian dari organisasi PBB yang bergerak untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.

Pembacaan deklarasi Desa Damai dilakukan oleh tujuh perempuan mewakili warga desa. Selain itu, diresmikan pula pilar perdamaian “The Water of Peace”.

Dalam kesempatan itu, Ganjar dan Yenny Wahid sempat berduet menyanyikan lagu berjudul Pancasila. Lagu yang dibawakan sebenarnya merupakan teks Pancasila. Namun dilantunkan dengan bahasa jawa dengan nada lagu religi terkenal berjudul Tombo Ati. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat