unescoworldheritagesites.com

Tantangan di Tengah Potensi Ekonomi ASEAN, Dirut BRI Ungkap Inovasi Pemberdayaan UMKM - News

 ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023.

Pada tanggal 5 September 2023, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara resmi membuka ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta.

Dalam forum yang dihadiri oleh para pemimpin negara ASEAN, Jokowi menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi di tengah potensi ekonomi besar yang dimiliki oleh ASEAN.

Meskipun ASEAN memiliki populasi sebanyak 680 juta jiwa dan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan, rivalitas geopolitik dan potensi konflik di Kawasan Indo-Pacific menjadi perhatian utama.

Baca Juga: Permintaan Para Korban FIN 888 agar Ahli TPPU Yetty Ganasih Dihadirkan, Disambut Baik Hakim dan Jaksa

Dalam kata-katanya, Jokowi menjelaskan bahwa AIPF hadir untuk mengubah rivalitas di Kawasan Indo-Pacific menjadi kerjasama yang bermanfaat dan untuk membangun "habbit of cooperation" dengan formula "win-win" sehingga tidak ada pihak yang merasa terpinggirkan.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah untuk membuka peluang kerja sama yang lebih terkoneksi dan terintegrasi.

Di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat di ASEAN, tiga isu utama dibahas dalam AIPF, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.

Isu-isu ini juga menjadi perhatian dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang secara aktif terlibat dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: China Open 2023: Jonatan Melaju ke Babak Kedua, Chico Dihentikan Unggulan Pertama

Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa BRI telah berkomitmen untuk memajukan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro dan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Namun, tantangan biaya dan risiko operasional yang tinggi, terutama dalam hal infrastruktur dan sumber daya manusia, juga perlu diatasi. Untuk mengatasi tantangan ini, transformasi digital dan inovasi dalam produk dan layanan keuangan menjadi fokus BRI.

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI telah merambah ke segmen ultra mikro sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan.

Holding Ultra Mikro yang dibentuk oleh BRI, bersama dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang belum memiliki akses terhadap pendanaan.

Baca Juga: Merasa Kehilangan Pemimpin Sederhana-Merakyat, Warga Jawa Tengah Menangis Saat Ganjar-Gus Yasin Pamit

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat