unescoworldheritagesites.com

Ekonom Muda Edwin Anwar Syafutra: Carbon Credit Bisa Jadi Solusi Perubahan Iklim - News

Indonesia sudah  bisa memproduksi Carbon Credit cukup besar. Dan, hal ini menjadi salah satu sumbangsih kita  terhadap dunia.




: Tak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini, dunia dihadapkan oleh krisis iklim. Bahkan, malah bisa disebut sebagai darurat iklim, di mana sudah digunakan untuk menggambarkan ancaman pemanasan global terhadap makhluk hidup dan makhluk planet itu sendiri.

Di sisi lain juga mendesak metigasi perubahan iklim itu sendiri secara agresif.

Seperti dalam beberapa pertemuan international yang bertemakan tentang Climate Change ini, justru menjadi salah satu isu yang paling hots untuk dibahas, dikaji serta ditindaklanjuti.

Malah semua pelaku baik itu praktisi maupun energy transaction membahas ini.

Baca Juga: Siap Dukung Carbon Neutral 2060, PLN Dan Grab Kolaborasi Kembangkan Infrastruktur Kendaraan ListrikBaca Juga: Kemenperin Dorong Pengembangan Sepeda Listrik Rangka Carbon

Sedangkan untuk tujuannya adalah bagaimana bisa menghasilkan Green Energy? Salah satu yang saat ini sedang banyak diproduksi adalah EV (Electronic Vehicle).

Hal itu dikatakan ekonom muda yang juga sekaligus dikenal sebagai pengusaha Edwin Anwar Syahfutra di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Menurutnya, Indonesia adalah Negara Kepulauan, banyak memiliki hutan, pohon-pohon yang ditanam untuk menghijaukan Indonesia itu sendiri termasuk Ecosystem Mangrove yag sangat baik untuk menangani Climate Change ini.

Baca Juga: G-Shock X Carbon Anyar Dirilis, Bakal Diserbu Pasar

 

"Bahkan, kita bisa memproduksi Carbon Credit cukup besar. Dan, hal ini menjadi salah satu sumbangsih Indonesia terhadap dunia. Dari keuntungan itu tentu sangat cukup dan bisa mensejahterakan rakyat," tutur Edwin saat dihubungi di Jakarta.

 

Indonesia memiliki  kekayaan alam  berupa hutan  yang luas.
Indonesia memiliki kekayaan alam berupa hutan yang luas.



Tidak berhenti sampai di situ, menurut Edwin yang menaruh harapan besar, agar Pemerintah perlu segera memperjelas terkait regulasi tentang Carbon Credit di negara tercinta Indonesia ini.

Jangan sampai ditunda-tunda, karena dampaknya cukup signifikan, di mana Pemerintah sendiri yang bakal merugi.

 

Baca Juga: Hadapi Isu Perubahan Iklim, MenteriPUPR dan Delegasi Konferensi Air PBB Luncurkan Platform Green Transition In


"Sebab, saat ini perusahaan kita tengah mencoba untuk Due Diligent dengan beberapa perusahaan, baik itu lokal maupun international. Yakni untuk ikut dalam memproduksi EV itu sendiri, agar ikut serta di dalam menghijaukan bumi," ucapnya.

Oleh karenanya, Edwin  berharap mudah-mudahan dalam beberapa bulan kedepan, Pemerintah bisa mengumumkan kepemilikan saham kita di perusahaan tersebut.

"Namun tidak sebatas itu saja. Kita juga sedang mempersiapakan perusahaan untuk ikut andil dalam memproduksi Carbon Credit. Mohon doanya supaya bisa direalisasikan," tuturnya. ***

Baca Juga: Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, KemenPUPR Dorong Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat