unescoworldheritagesites.com

Tantang Pertamina Turunkan Harga Pertamax Setara Premium; Mulan: Bisa Gak? - News

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela. (iat)

JAKARTA: Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela turut mengkritisi wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite oleh Pertamina. Menurutnya, penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite bakal memberatkan beban rakyat di tengah pandemi Covid-19. 

Mulan berharap Pertamina peka terhadap kondisi perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19, sebelum melakukan penghapusan BBM Premium dan Pertalite.

"Kondisi perekonomian masyarakat saat ini semakin sulit dengan adanya pandemi covid-19. Jangan gunakan alasan BBM tidak ramah lingkungan lantas serta merta dihapus," kata dia, Kamis (3/8/2020) di Jakarta.

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu, mengatakan, jika hal itu benar akan dilakukan (penghapusan premium dan pertalite, red), Pertamina harus menurunkan harga jual Pertamax setara dengan harga Premium.

"Usulan saya Pertamina harus menurunkan harga Pertamax menjadi sama dengan Premium. Bisa nggak?" ujarnya.

Dia berharap dengan kondisi perekonomian masyarakat saat ini yang semakin sulit dengan adanya pandemi covid-19, Pertamina seharusnya peka sebelum melakukan penghapusan BBM Premium dan Pertalite.

"Apakah pihak Pertamina sudah memikirkan dampaknya terhadap masyarakat? Karena kita tahu, semua sedang mengalami ujian pandemi Covis-19. Kalau Premium dan Pertalite dihapus tentu berdampak yang tidak baik kepada masyarakat," tambahnya.

Istri Ahmad Dhani itu juga mempertanyakan kesiapan Pertamina dalam melakukan pengkajian sebelum memutuskan untuk mengeksekusi rencana penghapusan Premium dan Pertalite tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengaku sedang menggodok rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) kalori rendah karena tak baik bagi masa depan lingkungan.

Nicke menjelaskan, masih ada dua jenis BBM yang RON-nya masih di bawah 91. Yakni Premium dengan RON 88 dan Pertalite dengan RON 90.

"Artinya ada dua produk yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar kalau mengikuti aturan tersebut yaitu Premium dan Pertalite," katanya di Komisi VII DPR RI, Senin (31/8/2020).

Nicke merinci kedua jenis BBM itu, memiliki porsi konsumsi yang paling besar. Data per 22 Agustus 2020, penjualan Premium mencapai 24 ribu kilo liter (KL) dan Pertalite sebesar 51,5 ribu KL. Sedangkan untuk penjualan BBM dengan RON di atas 91 yakni Pertamax dengan RON 92 sebesar 10 ribu KL dan Pertamax Turbo dengan RON 98 sebesar 700 KL.

"Oleh karena itu kita perlu mendorong bagaimana konsumen yang mampu beralih ke BBM ramah lingkungan," tutur Nicke. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat