unescoworldheritagesites.com

Bongkar Bobrok Garuda Di Medsos, Peter F Gontha Terancam Digusur Dari Komisaris - News

JAKARTA: Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), Peter Gontha, terancam digusur setelah beberapa kali mengeluhkan kondisi yang terjadi di perusahaan penerbangan plat merah itu. Meski awalnya tak terang-terangan dan hanya menyentil-nyentil saja namun akhirnya Peter membukanya di akun medsos-nya.

Pria yang juga sempat membidani RCTI bersama Bambang Trihadmojo ini menekankan, apapun narasi yang beredar baik itu pemberhentian awak kabin, pensiun dini, hingga keputusan untuk membangkrutkan perusahaan, pemegang saham lainnya harus bisa menyelamatkan Garuda Indonesia.

“Tapi saya meminta, disamping kesalahan menejemen (manajemen) selama 20 tahun terachis (terakhir_, saya meminta BPK, KPK, KEJAKSAAN, KEPOLISIAN atau siapapun untuk melakukan audit forensik mengenai korupsi yang terjadi di GARUDA selama ini.,” tulis Peter Gontha di akun instagram dan FB pribadinya, Minggu (30/5/2021).

Audit forensik itu dinilai penting, lantaran ia mempertanyakan soal harga pesawat Garuda yang bisa dua kali lipat lebih mahal dibandingkan harga sewa di pasar.

Peter Gontha juga heran karena adanya keputusan pembelian pesawat yang salah dan tak tepat tujuannya. Inefisiensi yang terjadi di maskapai itu pun juga masuk dalam daftar panjang perhatiannya.

Ia menegaskan, berbagai kesalahan, korupsi, tidak efisiennya operasional, harus diluruskan agar Garuda Indonesia tak lagi jadi sapi perah di masa mendatang.
“Saya menulis ini, dengan risiko diminta berhenti dari jajaran Komisaris, tapi tidak apa, agar saya bisa lebih lagi membuka kesalahan yang di SENGAJA maupun tidak disengaja diperusahaan yang kita cintai,” singkatnya.

Sebelumnya, melalui postingan di Facebook dan Instagram pribadinya, Peter Gontha menyampaikan dirinya sedih karena masalah finansial yang menerpa Garuda Indonesia.

“Saya lama menahan diri untuk tidak membuat Status ini, tapi saya sudah tidak tahan. Garuda di masa terachir hidupnya, ibarat Kanker sudah stadium 4, tapi penangannya masih seperti orang sakit FLU, pantas ibu Sri Mulyani Gerah dan tidak mau lagi membantu perusahaan ini lagi,” tulis Peter Gontha, dikutip oleh Limapagi.com dari akun Facebooknya.

Di masa pandemi saat ini, lanjut Peter Gontha, penanganan masalah keuangan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dan pembuat keputusan di BUMN membuat dirinya menangis.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat