unescoworldheritagesites.com

Bandara JB Soedirman Garapan Hutama Karya Sudah Bisa Beroperasi - News

JAKARTA: Presiden RI Joko Widodo beserta jajarannya mendarat 
dengan pesawat khusus ATR 72-600 di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kehadiran Presiden Joko Widodo di Purbalingga bertujuan untuk meninjau operasional bandara yang baru saja beroperasi pada Kamis (3/6) lalu.

Tentunya ini menjadi hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga karena mimpi panjang untuk memiliki bandara komersial akhirnya dapat terwujud. Pada kunjungan itu, hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan mewakili PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yakni Direktur Operasi I, Novias Nurendra.

Dalam kunjungan kerjanya ini, Jokowi mengapresiasi kinerja kontraktor atas rampungnya bandara komersil pertama di Kabupaten yang terkenal dengan tempe mendoannya. “Saya berharap dengan 
adanya bandara ini dapat memudahkan mobilitas masyarakat sehingga dapat mengakomodir peningkatan arus barang dan jasa lebih baik kedepannya,’’ ujar Jokowi.

Pada pendaratan perdana Kamis (3/6) lalu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga menyampaikan rasa bangganya atas rampungnya bandara ini. “Dengan adanya bandara ini seperti the dream comes true,
karena sejak saya masih menjadi anggota DPR RI, sejak Pak Triono menjadi bupati, ada lima bupati yang mendukung untuk pembangunan Bandara ini dan akhirnya sejarah panjang itu terwujud hari ini, 
saya bisa menyaksikan langsung pendaratan perdana,” ujar Ganjar dalam sambutannya.

Lebih lanjut ia mengajak kepada segenap masyarakat untuk dapat memakmurkan Bandara JB Soedirman ini agar manfaatnya bisa dirasakan bersama. Lebih jauh, bandara ini diharapkan dapat menjadi pembangkit perekonomian, khususnya di Jawa Tengah bagian barat selatan. 

Suksesnya pendaratan perdana di Bandara JB Soedirman ini tentunya tak lepas dari peran Hutama Karya selaku kontraktor dalam proyek ini yang bekerja sama dengan PT Nur Straits Engineering. 
Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan bahwa dalam pengerjaan proyek ini Hutama Karya mengerjakan Runway 1.600 m x 30 m (flexible) sebagai landasan pacu, Taxiway 70 m x 13 m (flexible) sebagai jalan penghubung antara Runway ke Apron dan Apron 100 m x 76 m (flexible) yang digunakan sebagai tempat parkir pesawat terbang serta sarana pendukung lainnya. 
Flexible yang dimaksud, adalah finishing struktur atas menggunakan hotmix AC-BC tebal 6 cm dan AC-WC tebal 4 cm. “Kami telah memulai pembangunan bandara ini sejak tahun 2019 lalu. Meski dalam perjalanan pembangunannya dihadapkan dengan pandemi Covid-19, namun atas komitmen dan kerja cerdas Insan Hutama Karya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek, pembangunan Bandara JB Soedirman dapat rampung sesuai target,” ujar Novias.

Hutama Karya berkomitmen untuk terus memberikan deliverable yang baik untuk menjaga kepercayaan owner dan stakeholder atas proyek-proyek jasa konstruksi yang dikerjakan oleh perusahaan. Adapun inovasi yang digunakan dalam pembangunan proyek ini adalah perubahan perbaikan tanah dasar yang mulanya vertical drain ke teknik Kolom Grout Modular (KGM) yang 
bertujuan agar memperkuat modulus kekakuan asli tanah dan mempercepat proses kelanjutan pekerjaan struktur atas tanah yang terdiri dari sirtu 40 cm, aggregate A 25 cm, AC-BC 6 cm & AC-WC 4 cm.

“Hadirnya Bandara JB Soedirman garapan Hutama Karya ini diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga dapat mengakomodir peningkatan arus barang dan jasa lebih baik,”tutup Novias Nurendra, Direktur Operasi I Hutama Karya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat