unescoworldheritagesites.com

Bersiap Tembus Pasar Dunia, KKP Melalui BKIPM Canangkan 10.000 Sertifikasi UMKM - News

Plt Kepala BKIPM Hari Maryadi di Desa Nyamplung Sari Petarukan Pemalang. (BKIPM)

Kawal aspek pemenuhan mutu atas target produksi program terobosan pembangunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2021-2024, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) selenggarakan acara Pencanangan 10.000 Sertifikasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Tingkat UMKM dalam rangka mendukung KKP Accelerate 2022 di sentra tambak Dusun Tingkir, Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa.

Dalam siaran persnya, Rabu (23/3/2022), pada acara tersebut Plt Kepala BKIPM Hari Maryadi mengingatkan terbentuknya sistem kelola penangan mutu yang sesuai standar di pelabuhan pendaratan ikan, kawasan budidaya ataupun kampung budidaya merupakan salah satu faktor kunci untuk mencapai target produksi guna bersaing di pasar perikanan global.

"KKP melalui BKIPM akan memberikan pelatihan kepada 10.000 suplier/UMKM terhadap persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, sehingga mampu memproduksi produk perikanan yang memenuhi persyaratan internasional," ujar Hari mewakili menteri KKP.

Baca Juga: Dukung KKP Accelerate 2022, BKIPM Siapkan Verifikator Quality Assurance

Dengan pelatihan dan pemberian sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) kepada suplier produk perikanan, Hari optimis bisa memenuhi standar mutu dalam mencapai target ekspor KKP 2021 - 2024 senilai 15 miliar USD untuk perikanan tangkap, maupun budidaya bisa tercapai.

Sementara itu Kris Budihardjo, Ketua Umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) berharap, seluruh masyarakat Indonesia terutama pelaku UMKM di sektor kelautan dan perikanan bisa disertifikasi semua, artinya diakui oleh negara.

"Dengan diadakan pembinaan dan pelatihan yang pada akhirnya mendapat sertifikat, dampaknya akan dipercaya oleh bank. Sehingga ke depan bank akan menyalurkan kredit usaha dengan bunga yang yang rendah yaitu 6 persen," pungkas Kris.

Tak hanya Kris, petambak seperti Nuril Anwar pun merasa senang dengan adanya pelatihan dan pembagian sertifikat CPIB dari KKP melalui BKIPM. Dengan memiliki sertifikat, Nuril dan petambak lain berharap bisa mengakses permodalan melalui perbankan.

Baca Juga: Dukung KKP Accelerate 2022, BKIPM Siapkan Verifikator Quality Assurance

Di acara yang juga dihadiri oleh Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo serta Sultan Kanoman Cirebon, KGA Sultan Mochamad Saladin, ke depan KKP melalui BKIPM juga mendorong agar ikan yang ditangkap berbasis kuota secara ramah lingkungan, didaratkan dan ditangani secara higienis, didistribusikan dan diolah sesuai standar mutu dan memenuhi syarat ekspor sesuai dengan prinsip ekonomi biru KKP. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat