: Bank Jatim (PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk) berhasil masuk ke jajaran ASEAN Asset Class PLCs. Perbankan milik Pemprov Jatim ini dinilai layak dilirik investor asing sebagai perusahaan yang memiliki tata kelola baik.
Kenyataan itu terungkap berdasarkan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). "Ada 9 emiten yang masuk etalase ASEAN Asset Class PLCs. Dan Bank Jatim menjadi satu-satunya bank pembangunan daerah yang berhasil meraih penghargaan ini," ujar Dirut Bank Jatim, Busrul Iman, Rabu (1/2/2023).
Pada event yang diselenggarakan ASEAN Capital Market Forum (ACMF) ini, Bank Jatim meraih predikat penghargaan ASEAN Asset Class. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi karena Bank Jatim konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governence/GCG) sesuai standar ASEAN.
Baca Juga: Lirik Lagu Sial 'Puas Kau Curangi Aku' yang Dipopulerkan Mahalini
ACGS Awards diberikan berdasarkan penilaian praktik GCG para emiten atau perusahaan publik di wilayah Asia Tenggara. Proses peer-review dilakukan setiap dua tahun dan diikuti oleh enam negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filiphina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi perusahaan di Indonesia untuk terus meningkatkan implementasi dari GCG yang dapa gilirannya dapat memajukan Pasar Modal Tanah Air.
Prestasi ini, kata Busrul Iman, menjadikan jajarannya untuk terus berkomitmen melakukan berbagai inovasi penerapan GCG sehingga bisa bersaing dengan perusahaan publik lain di Asean.
Baca Juga: Minyakita Mulai Langka, KPPU dan Satgas Pangan Langsung Sidak ke Pasar Wonokromo Surabaya
“Sebagai BUMD dan perusahaan publik yang memiliki multilevel stakeholder, kami sangat perlu untuk terus memperkuat GCG demi mewujudkan perusahaan yang transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Berkat penerapan GCG yang kuat, Bank Jatim telah sukses mencatatkan pertumbuhan selama 2022. Hal itu terlihat dari kinerja BUMD per kuartal III tahun 2022. Laba perseroan per September tahun lalu mencapai Rp1,2 triliun. Laba bersih tersebut tumbuh 1,51 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.***