unescoworldheritagesites.com

2012 Orang Tewas Akibat Gempa Maroko Suaranya Seperti Jet Tempur, WNI Aman - News

Salah satu titik gempa bumi  di Maroko, Sebuah  bangunan rumah  nyaris roboh digucang  getaran.






: Jumlah korban tewas akibat gempa kuat di Maroko sejauh ini telah melonjak menjadi lebih dari 2.012 orang, sementara korban luka serius mencapai 1.400 orang.

Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan korban dengan kondisi serius berada di provinsi-provinsi di sebelah selatan Marrakesh.

Raja Mohammed VI mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan memerintahkan untuk menyediakan tempat penampungan, makanan, dan bantuan lainnya bagi para korban yang selamat.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 7,2 Guncang Papua Nugini Getaran Terasa Hingga di Merauke


Banyak orang menghabiskan malam kedua di tempat terbuka.

Seorang perempuan menghabiskan malam di luar rumahnya di Kota Marrakesh setelah gempa melanda.

Gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 mengguncang Marrakesh dan banyak kota pada Jumat malam. Di daerah pegunungan terpencil, seluruh desa dilaporkan rata dengan tanah.

Baca Juga: Banyak Sesar Aktif di Jawa Barat Kawasan Ini Sering Diguncang Gempa Bumi


Pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km (44 mil) barat daya Marrakesh - sebuah kota dengan status warisan dunia yang populer di kalangan wisatawan.

Namun getaran gempa juga terasa di ibu kota Rabat, sekitar 350 km jauhnya, serta Casablanca, Agadir dan Essaouira.

Gempa terjadi pada Jumat (08/09) pukul 23:11 waktu setempat (Sabtu, 9 September, pukul 05:11 WIB). Gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit.

Baca Juga: Pasca Gempa Yogyakarta, Ganjar Pastikan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Tidak Terhambat

Kementerian Dalam Negeri mengatakan jumlah korban tewas paling banyak berada di Provinsi Al Haouz diikuti Provinsi Taroudant.

Di sisi lain, jumlah korban tewas di Marrakesh jauh lebih sedikit, meskipun kota tua yang dilindungi Unesco ini mengalami kerusakan yang cukup parah.

Banyak rumah-rumah sederhana terbuat dari batu bata lumpur, bebatuan dan kayu di desa-desa pegunungan yang diyakini telah runtuh. Namun butuh waktu untuk menilai dampak kerusakan di daerah-daerah terpencil ini.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 6,4 Terjadi Selatan Garut  

Keterangan video, Video yang menunjukkan guncangan gempa kuat di Marrakesh

Ketika ia tiba di salah satu desa tersebut, wartawan BBC Nick Beake mengatakan, seorang wanita tua meratap karena 18 mayat telah ditemukan di satu tempat.

Banyak orang yang berkemah di sana untuk bermalam, katanya, karena mereka takut akan gempa susulan. Mereka mengatakan bahwa mereka sangat kekurangan makanan dan air.

Namun tempat-tempat seperti itu sulit dijangkau, dengan jalan pegunungan yang dipenuhi bebatuan dan puing-puing lainnya, sehingga menyulitkan akses bagi layanan darurat.

Raja Mohammed VI memimpin rapat darurat dengan para pejabat untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan bantuan.

Bendera akan dikibarkan setengah tiang di semua bangunan publik di negara itu selama tiga hari ke depan, kata istana kerajaan dalam sebuah pernyataan.

Raja memerintahkan angkatan bersenjata untuk membantu tim penyelamat, dan warga Maroko menyumbangkan darah sebagai bagian dari upaya nasional untuk membantu para korban.

Ini merupakan gempa paling mematikan di Maroko sejak Agadir diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 pada tahun 1960, yang menewaskan lebih dari 12.000 orang.

Gempa pada hari Jumat juga merupakan gempa paling kuat yang melanda Maroko selama lebih dari satu abad.

PBB menyatakan siap untuk membantu pemerintah Maroko dalam upaya penyelamatan - dan janji serupa juga datang dari beberapa negara termasuk Spanyol, Prancis dan Israel.

Negara tetangga, Aljazair, memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Maroko dalam beberapa tahun terakhir, namun kini membuka wilayah udaranya untuk penerbangan kemanusiaan.

Kondisi 500 WNI di Maroko

Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita yang mendalam kepada rakyat Maroko melalui X (yang sebelumnya bernama Twitter).

Dalam keterangan kepada media, Kedutaan Besar RI di Rabat menyatakan telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI. Delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman," tutur KBRI Rabat.

KBRI Rabat menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak. Terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap.

Seorang pria mengaku dirinya merasakan "getaran hebat" dan melihat "bangunan bergerak" saat gempa berlangsung.

"Orang-orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orang tua putus asa," kata Abdelhak El Amrani kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan listrik dan saluran telepon mati selama 10 menit.


Warga Marrakesh, Fayssal Badour, sedang mengemudi ketika gempa terjadi.

"Saya berhenti dan menyadari betapa besar bencana yang terjadi," katanya kepada AFP. "Jeritan dan tangisan [orang-orang] tak tertahankan."

Jurnalis Inggris, Martin Jay, yang tinggal di Maroko, mengaku terbangun oleh suara jeritan.

Dia mengatakan kepada program Today di BBC Radio 4: "Petunjuk pertama adalah istri saya berteriak. Kami berdua tertidur - tapi tidak tertidur lelap... dia mulai berteriak dan saya hanya semacam membuka mata tapi tidak bisa memahami yang sedang terjadi.

"Saya tidak bisa membayangkan berada di tengah gempa. "Semuanya bergetar, tempat tidur, lantai, keempat dinding, " ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat