: Rusia menanggapi skeptis atas bantuan militer Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina, Israel dan Taiwan yang digambarkannya hanya akan memperburuk krisis global.
"Karena, bantuan militer kepada rezim Kiev adalah dukungan finansial langsung terhadap aktivitas teroris, (bantuan) kepada Taiwan merupakan campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok,
dan ke Israel adalah jalan langsung menuju eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan ini,” tulis
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di saluran Telegram-nya, dikutip dari Tass.com.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Kekalahan Devin Haney dari Ryan Garcia
Sementara itu Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan bantuan militer baru ke Ukraina dari AS tidak akan membantu mencegah berakhirnya rezim Kiev secara memalukan.
"Itulah yang terjadi jika kepala negara tidak peduli dengan rakyatnya sendiri dan menjual negaranya. Tidak ada yang perlu dirayakan di sini," tulisnya di laman jejaring sosial X, juga dikutip dari tass.com.
Menurut diplomat Rusia itu, sebagai "perusahaan militer swasta" yang anti-Rusia, Ukraina sekarang "akan berfungsi lebih lama, lebih banyak uang akan dikantongi, lebih banyak senjata dicuri, dan puluhan ribu warga Ukraina akan pergi ke penggiling daging."
“Tetapi akhir yang memalukan dari rezim Kiev tidak bisa dihindari, terlepas dari paket baru ini dan semua upaya sia-sia dari para pendukung AS dan NATO untuk mempertahankannya,” tegasnya.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan terima kasihnya, dan mengatakan bahwa anggota parlemen AS berupaya menjaga “sejarah tetap pada jalur yang benar.”
“RUU bantuan penting AS yang disahkan hari ini oleh DPR akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara menjadi lebih kuat,” kata Zelenskiy di X.
Baca Juga: Usulan KemenPUPR ke Kementerian PAN RB terkait Formasi ASN TA 2024
Paket bantuan militer untuk Ukraina, Israel dan Taiwan senilai $95 miliar, penyitaan aset kedaulatan Rusia yang dibekukan untuk diberikan kepada Kiev, dan sanksi tambahan terhadap Tiongkok disahkan Dewan Perwakilan Rakyat AS, Sabtu (20/4/2024).
Kebutuhan Mendesak Ukraina