unescoworldheritagesites.com

Tiga Kesimpulan Penting KTT ASEAN 2023, Jokowi: Kredibilitas ASEAN Dipertaruhkan - News

Tiga Kesimpulan Penting KTT ASEAN 2023, Jokowi: Kredibilitas ASEAN Dipertaruhkan. (Tangkapan layar Youtube Setpres)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga kesimpulan penting dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 10-11 Mei 2023.

Hal ini disampaikan Presiden kepada awak media lewat keterangan resminya di Pusat Media KTT ke-42 ASEAN, di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Kamis (11/5/2023).

Yang pertama, hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.

Baca Juga: Begini Cara Jokowi Promosikan Labuan Bajo hingga Para Pemimpin ASEAN Terkesan

"Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya," ungkap Presiden dalam tayangan video di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Yang kedua, terkait Myanmar. Pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kata Presiden, tidak bisa ditoleransi dan Five-Point Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders.

Menurut Presiden, inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN, karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Melepas Keberangkatan Peserta Pemagangan ke Jepang

Dan, Indonesia siap berbicara dengan siapa pun termasuk dengan Junta dan seluruh stakeholder di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan.

"Dan, yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," ungkap Presiden didampingi Menteri Luar Negeri (Menlu,) Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

(Tangkapan layar Youtube)

Presiden menekankan telah menyampaikan dalam pertemuan, bahwa kesatuan ASEAN sangat penting.

Baca Juga: Sepakbola SEA Games: Tampil 10 Pemain, Indonesia Lolos ke Final

"Tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN, dan saya yakin, tidak satu pun negara ASEAN menginginkan hal tersebut," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat