unescoworldheritagesites.com

Indonesia Harus Dapat Mempromosikan Dunia Kearsipan Sebagai Sumber Utama Sejarah Dunia Islam - News

Sekretaris Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri  Yohpy Ichsan Wardana. Foto: Humas ANRI

: Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Pertemuan Pendahuluan Forum Kerja Sama Arsip Nasional Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim dan Seminar Arsip Sejarah Peradaban Islam dan Diplomasi Internasional yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI dan ditayangkan secara daring melalui kanal Youtube ANRI.

Acara ini dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) yang diwakili oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa, Rabu (12/7/2023).

Sebanyak 9 (sembilan) perwakilan negara Islam hadir dalam acara ini secara luring. Kesembilan negara tersebut, adalah Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Iraq, Palestina, Kuwait, Qatar, Yordania, dan Brunei Darussalam.

Pada kesempatan ini, Menteri Luar Negeri RI diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kerja Sama Multilateral, Yohpy Ichsan Wardana, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada ANRI atas terselenggaranya pertemuan yang melibatkan beberapa negara Islam.

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia yang dapat menyatukan negara-negara Islam dan juga diadakan bersamaan dengan banyaknya tantangan yang dihadapi negara-negara Islam saat ini.

Pada kesempatan yang sama, Yophy juga menyampaikan bahwa pengetahuan yang baik tentang sejarah akan menghasilkan pemahaman yang baik juga. Arsip bisa digunakan sebagai jembatan untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. 

“Lewat arsip kita bisa mempelajari tentang peradaban Islam dunia, bahwa masa keemasan Islam tidak hanya sesuatu dari masa lalu namun juga berisi pengetahuan, budaya, filosofi dan politik. Dengan kemunculan Islam pada abad ke-14, peradaban ini memberikan kontribusi yang signifikan pada peradaban manusia hingga munculnya peradaban yang modern seperti saat ini,” ujar Yophy. 

Yophy juga memberikan 3 (tiga) saran yang harus dipertimbangkan dalam kerja sama yang akan dilaksanakan, di antaranya:

1.  Kolaborasi harus mampu menghasilkan pembangunan baru yang konkret, dapat memperkuat sinergi dengan mekanisme yang sudah ada di bawah naungan SARBICA, melalui kolaborasi yang fokus pada hasil yang bermanfaat; 

2.  Kita harus dapat mempromosikan dunia kearsipan sebagai sumber utama sejarah dunia Islam, termasuk dalam mencari referensi solusi atas permasalahan sosial seperti kemiskinan dunia; 

3.  Kerja sama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menjadi kunci utama, karena OKI telah membangun kerja sama yang luas di antara para anggotanya dalam mengedukasi tentang hak asasi manusia, pengetahuan hingga bidang perdagangan dan investasi.

Sebagai penutup sambutannya, Yophy menyampaikan bahwa kita harus melihat kembali pentingnya kerja sama, sehingga dapat mengatasi permasalahan tantangan global yang terjadi saat ini.

Kolaborasi Antarnegara Islam

Sementara itu Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Diah Natalisa  menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi yang dapat memperkaya kearsipan nilai dan kultur Islam. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat