unescoworldheritagesites.com

Amerika Maunya Putus Pipa Gas Rusia Ke Eropa Barat Kalau Serang Ukraina Tapi Jerman Belum Kompak - News

Inilah proyek besar pasokan gas Rusia ke Eropa Barat terutama Jerman (Al jazeera)

: Jurus baru dikeluarkan Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa Barat untuk menekan Rusia agar tidak melakukan invasi ke Ukraina.

Amerika menggertak dengan menyatakan akan menghentikan pembukaan pipa utama pengirim gas Rusia ke Eropa Barat, jika Rusia menginvasi Ukraina.

Tetapi Eropa Barat terutama Jerman belum kompak soal rencana Amerika itu.

Pejabat di Berlin, Kamis, mengatakan, penerapan sanksi itu akan diberlakukan pada  proyek Nord Stream 2 yang akan mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman.

Sekutu Barat mengatakan mereka akan menargetkan ekonomi Rusia jika menyerang, dan komentar terbaru menandakan pengerasan sikap mereka pada jalur pipa yang menguntungkan.

Baca Juga: Emak-emak Salatiga Sambut Airlangga Hartarto, Terima Kasih Pak, Harga Minyak Goreng Di Sini Sudah Mulai Turun

Rusia membantah sedang merencanakan serangan.

Tetapi penumpukan puluhan ribu tentara Rusia di perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir telah memicu ketegangan dan meningkatkan kekhawatiran akan invasi.

"Saya ingin memperjelas: jika Rusia menginvasi Ukraina dengan satu atau lain cara, Nord Stream 2 tidak akan bergerak maju," kata juru bicara departemen luar negeri AS Ned Price kepada NPR.

Namun dia menambahkan bahwa dia "tidak akan membahas secara spesifik" tentang bagaimana hal itu akan dihentikan, dan masih ada pertanyaan apakah AS akan memiliki kekuatan untuk membatalkan proyek tersebut.

"Kami akan bekerja dengan Jerman untuk memastikan itu tidak bergerak maju," kata Price.

Sementara AS bersikeras bahwa mereka akan menghentikan pembukaan pipa sepenuhnya, Jerman hanya mengatakan tidak akan mengesampingkan sanksi terhadap proyek tersebut.

Menteri luar negeri negara itu, Annalena Baerbock, mengatakan kepada parlemen bahwa sekutu Barat sedang "mengerjakan paket sanksi yang kuat" yang mencakup aspek-aspek "termasuk Nord Stream 2".

Namun dia menambahkan bahwa dia lebih memilih untuk "melanjutkan dialog" dengan Moskow.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat