unescoworldheritagesites.com

Praktisi: Media Digital Tak Seharusnya Menjadikan Anti Sosial, Konsumtivisme, atau Membuat Kecanduan - News

Kementerian Kominfo) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  menyelenggarakan seminar online bertema  “Media Digital tak Mengubah Human Being”.  (istimewa )

:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  menyelenggarakan seminar online bertema  “Media Digital tak Mengubah Human Being”. Terdapat tiga pembicara Dr. Abdul Kharis Almasyhari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, DR Devie Rahmawati, M.Hum ( pegiat Literasi Digital), dan  Agus Sugiarto, Sp.Pd., MM (Selaku CEO Green Watch Tasikmalaya).

Seminar diselenggarakan  Selasa (11 /7/ 2023) melalui platform zoom meeting, bertujuan  mengedukasi masyarakat agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara melindungi rekam jejak digital pada perkembangan teknologi saat ini.

Dalam paparannya  Kharis menyampaikan bahwa jika  melihat perkembangan teknologi digital, seolah-olah kita terseret oleh arus perkembangan teknologi yang sangat cepat, oleh arus yang sedemikian memaksa mau tidak mau harus mengikuti arus. "Namun dibalik itu semuanya kita tetap harus memiliki kepribadian yang tidak mudah berubah atau terseret arus yang tiudak baik." katanya.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR: Kuasai Digital, Indonesia Dapat Mencapai Negara Top 5-7 PDB Tertinggi Dunia di 2045

Dia menambahkan bahwa media digital memiliki sisi positif maupun sisi negatif.  "Dalam hal ini kita harus bisa mengambil sebanyak-banyak nya sisi positif dari media digital dan sisi negatif kita tekan semaksimal mungkin" kata Kharis.

Melihat perkembangan saat ini, hampir semua anak muda sekarang menjadi digital native dimana dari lahir mereka sudah akrab sekali dengan media digital. Bapak Kharis menambahkan jangan sampai media digital ini merubah sifat-sifat baik kita menjadi negatif, dan kita harus bisa memaksimalkan media digital dalam membangun masyarakat yang baik.

Baca Juga: Membangun Indonesia Negara Agrikultural Cakap Digital Dalam Wujudkan Cita-Cita Proklamasi, Begini Kata DPR

Selanjutnya, DR. Devie Rahmawati, M.Hum membahas media digital seharusnya tidak merubah kemanusiaan kita. Sekarang ini sedang ramai dan hangat menganai isu kecerdasan buatan atau AI, dimana banyak masyarakat yang takut dengan kemajuan kecerdasan buatan ini.

"Padahal seharusnya kita sebagai manusia yang merancang kecerdasan buatan yang memiliki kendali terhadap apa yang di ciptakan. Ai muncul sebagai berkah, dimana perusahaan yang menerapkan nya dapat menghasilkan untung hingga 270%, dapat mengurangi waktu kerja sehingga perusahaan bisa lebih fokus lagi dalam pengembangan bisnis dan konsumen, efisiensi dalam menentukan keputusan,, pada masa sekrang ini sudah banyak yang menggunakan AI salah satunya adalah Alibaba dimana dia bisa merespon perintah dari bahasa inggris ataupun mandarin menjadi gambar yang mendetail. Yang kedua adalah google dimana dia bisa menciptakan teknologi self driving. Tools Ai juga bisa mengubah 300 jam pengerjaan menjadi 5 jam pengerjaan. Beliau menambahkan teknologi AI sekarang ini membuat pekerjaan kita semakin mudah." demikian penjelasan Devie.

Narasumber ketiga pada Webinar kali ini yaitu Agus Sugiarto. Selaku CEO Green Watch Tasikmalaya ia menyampaikan bahwa media digital adalah media elektronik yang digunakan untuk menyimpan, memancarkan serta menerima informasi yang terdigitalisasi.

Selanjutnya dia menyampaikan bahwa generasi digital saat ini dibagi menjadi 2 bagian. Pertama adalah digital immigrant yaitu mereka yang lahir sebelum era digital dan mereka harus beradaptasi dengan teknologi, yang kedua ada digital native yaitu meraka yang lahir setelah adanya teknologi digital sehingga mereka familiar dengan teknologi.

Ia melanjutkan dengan menyampaikan bahwa media hanyalah sebiuah alat yang memiliki manfaat dapat mengoptimalkan potensi akal dan pikiran, mengoptimalkan hati dan iman, mengoptimalkan jasad.

Namun dia menambahkan media digital pun memiliki bahaya diantaranya adalah membuat para penggunanya menjadi anti sosial, menjadi konsumtivisme, dapat memengaruhi kesehatan, bahkan dapat menjadi alat kejahatan, membuat kecanduan.

Sebagai penutup  Agus menyampaikan teknologi adalah anugerah dari Alloh . Maka pakailah Ilmu secara bijaksana untuk kebaikan dan kebermanfaatan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat