unescoworldheritagesites.com

Total 36.512 Rekening Simpanan BRI Unit Pasar Remu Sorong, Senilai Rp121 Miliar - News

Kepala Unit BRI  Pasar Sentral Remu Dwi Jayanto, kanan, Sava Marwa, kiri  (suarakarya.id - Yacob Nauly)

SUARAKARA.ID: Pemimpin Cabang BRI Sorong, Sukarno melalui Kepala Unit BRI Pasar Sentral Remu Kota Sorong, Dwi Jayanto, mengatakan, pihaknya mengelola instansi tersebut dengan total 36.512 rekening simpanan senilai Rp121 miliar.

“Melihat potensi perputaran uang di Pasar Sentral Remu Kota Sorong yang cukup tinggi membuat kami harus turun lapangan. Mulai dari pimpinan Unit BRI hingga 16 pekerja termasuk 8 mantri atau RM turun lapangan, untuk survei usaha peminjam maupun memberikan pembinaan kepada UMKM yang ada di sini,”kata Dwi.

Penilaian apakah calon nasabah memenuhi kriteria pinjaman modal atau tidak merupakan tugas para mantri. Ada strategi survei yang sudah diketahui oleh petugas. Sulit calon nasabah mengelabui petugas terkait kriteria yang ditentukan perbankan.

Baca Juga: Vaksinasi Harus Dipercepat Agar Manusia Indonesia Terbebas Dari Ancaman Covid 19

“Kami tidak sembarangan memberikan pinjaman kepada calon nasabah. Yang terpenting calon nasabah sudah punya usaha seperti menjalankan kios atau toko maupun pengembangan rumah kos-kosan, perkebunan holtikulturan dan lainnya,” kata Dwi.

Bagi pemohon yang belum memiliki kriteria yang ditentukan usulan-nya tak dikabulkan. Ini yang terjadi di kalangan masyarakat Pasar Sentral Remu Kota Sorong Papua Barat, demikian Dwi.

Menurut Dwi Bank BRI terus mendorong pedagang pasar tradisional termasuk di Remu Sorong untuk beradaptasi dengan kenormalan baru. Yang kini telah berjalan normal.

Baca Juga: Keselamatan Jiwa Manusia Penting Dengan Percepatan Vaksinasi Covid 19

Pasar Remu Era QRIS

Dwi menjelaskan, pihaknya juga telah menyosialisasikan penggunaan transaksi non-tunai kepada pedagang tradisional Pasar Remu Kota Sorong, Papua Barat.

“Kami menjelaskan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRK) BRI bersama Bank Indonesia terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai bagi para pedagang pasar. Selain  mencegah penyebaran Covid 19, juga untuk mengakselerasi digitalisasi UMKM termasuk para pedagang pasar tradisional lewat pasar SIAP QRIS,” kata Dwi

Pasar SIAP QRIS merupakan program inisiasi bersama antara Bank Indonesia dengan Kementerian Perdagangan melalui pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (SIAP QRIS) untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Kapolres Sorong Kota Dimutasi Bersama Pejabat Polda Papua Barat Lainnya

Menurut Dwi, pihaknya   mendukung dan mensukseskan program pasar SIAP QRIS. Hal ini merupakan rangkaian dari program digitalisasi pasar oleh BRI

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat