unescoworldheritagesites.com

Playducation Cakra Buana, Menciptakan Suasana Gembira Dalam Proses Belajar Di Sekolah - News

Kadisdik Jabar Dedi Supandi (batik) didampingi Ketua Dewan Pembina Sekolah Cakra Buana Hj RR Siti Nurul dan anggota DPR Nuroji (Ist)

: Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi meresmikan Playducation di sekolah Cakra Buana, Depok, Kamis (19/5/2022). Playducation merupakan program mendidik anak dengan konsep gembira belajar.

Konsep gembira belajar menjadikan anak happy dalam mengikuti pelajaran-pelajaran di sekolah. Mereka tidak merasa bosan justru merasa senang, happy tidak merasa tertekan. Selain itu juga tidak memaksakan anak pada bidang tertentu tetapi lebih mengembangkan pada potensi anak.

Dalam kesempatan itu, Kadisdik Dedi Supandi mengatakan dengan hadirnya program Playducatian atau gembira belajar diharapkan pembentukan karakter anak bisa dilakukan sejak dini. Sejak anak usia TK dan SD.

Baca Juga: Komisi IV Minta Disdik Kota Bekasi Matangkan PPDB Online

Baca Juga: PPDB Zonasi Tidak Berkeadilan Bagi Siswa yang Jauh dari Sekolah

"Membuat anak gembira, nyaman dalam belajar memudahkan kita untuk membentuk karakter mereka. Hal-hal yang baik mudah diserap bila anak merasa senang. Anak merasa dihargai dan tidak merampas hak anak untuk bermain. Tidak juga menjejali anak melulu dengan pelajaran yang mereka tidak suka," kata Dedi Supandi.

Salah satu contoh pembentukan karakter anak misalnya ketika anak meminjamkan pulpen ke temannya. Anak berkata "jangan lupa nanti dikembalikan". Menurut Dedi ini membentuk anak untuk bertanggung jawab. Bagian dari integritas.

"Banyak cara bisa kita lakukan untuk membentuk karakter building. Misalnya lagi, kita foto anak saat membantu nenek menyebrang jalan. Kemudian kita share di IG, ini akan memberi contoh yang baik. Memang ada saja yg mengatakan ria. Tapi buat saya tak masalah menyebarkan hal yang baik untuk menularkan hal-hal yang baik. Sehingga kebaikan itu bisa mempengaruhi yang lain. Sesuatu yang positif," kata Dedi.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Sekolah Cakra Buana Hj RR Siti Nurul mengatakan playducation antara TK dan SD dibanding selevel SMP dan SMA tentu berbeda porsi. Jika anak TK dan SD porsinya lebih ke 60% bermain dan 40% pengenalan konsep2 dan pembelajaran. Sementara selevel SMP dan SMA bermain hanya 40%.

"Jadi anak-anak kita tidak ambil hak bermain mereka. Karena dunia anak-anak masih dunia bermain. Namun saat sudah menginjak remaja, setingkat SMP kita kurangi porsi bermainnya," kata Siti Nurul.

Soal konsep gembira belajar menurut Siti Nurul sebenarnya sudah diterapkan sekolah Cakra Buana sejak sekolah ini berdiri, 22 tahun lalu. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi konsep ini lebih diperluas.

"Konsep gembira belajar sebenarnya sudah kita terapkan sejak sekolah Cakra Buana ini berdiri. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, serta dunia yang sudah tak terbatas seiring perkembangan informasi, maka konsep gembira belajar kita kembangkan agar lebih global. Kini hadir playducation," kata Siti Nurul.

Program Playducation yang kini menjadi konsep di sekolah Cakra Buana tidak sekadar menciptakan siswa pandai dalam sisi akademik saja tetapi juga menjadi siswa yang berkarakter dan berintegritas. Di sini juga dikembangkan potensi anak sesuai minat dan bakat anak.

"Maka kita punya prinsip setiap anak itu cerdas, setiap anak itu istimewa. Mereka punya kecerdasan dan keunggulan di bidangnya masing-masing," ujar Siti Nurul.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat