unescoworldheritagesites.com

Seminar Digital, Untuk Tingkatkan Kemampuan Dan Pengetahuan Literasi Digital Santri - News

Seminar Digital Pesantren

 
 
 
: Seminar digital yang digelar di pesantten dimaksudkan, guna meningkatkan kemampuan dan pengetahuan literasi digital para santri. 
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) dan Kaukus Muda Indonesia (KMI) menggelar Seminar Digital itu, di Auditorium kampus IDIA Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur, Jumat (15/7/2022). 
 
Seminar digital ini diikuti 380 peserta secara daring dan 480 peserta secara luring. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan literasi digital mahasantri/wati.
 
 
Agar mereka bijak dan bertanggungjawab menggunakan internet. Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center tahun 2021, Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. 
 
Karena itu, Kemenkominfo menyelenggarakan Seminar Literasi Digital Pesantren dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital. Yakni kecakapan digital, budaya digital, etika digital, serta keamanan digital.
 
Kegiatan dibuka dengan sambutan Muhtadi Abdul Mun’im selaku Rektor IDIA Al-Amien Prenduan. Dia menyampaikan, kegiatan seminar sangat penting dilakukan. Karena, sebagai pengguna internet, kita perlu beradaptasi dengan digitalisasi. 
 
 
"Kita tahu  evolusi 4.0 ini memang
tidak bisa kita hindari. Kita sudah berada di tengah-tengah dunia global yang di antaranya adalah dunia digital," tuturnya. 
 
Dunia digital ini harus dikuasai, maka ada dua pilihan di dalam dunia digital ini. Apakah kita bisa mempengaruhi atau dipengaruhi. Untuk itu, kita perlu tahu edukasi tentang kecakapan digital, etika digital, budaya digital dan di antaranya ada keamanan digital.
 
Kita bisa mengakses banyak pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan diri untuk perubahan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. 
 
 
"Makin cepat beradaptasi, makin banyak peluang kesuksesannya,” jelas Rektor IDIA Al-Amien Prenduan Muhtadi Abdul Mun’im.
 
Seminar Literasi Digital Pesantren juga dihadiri Irwan Sujatmiko selaku Staff Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep, Rofiatur Rofiah, selaku influencer dan praktisi literasi digital, dan Andilala selaku praktisi literasi digital, sebagai
narasumber yang membahas tentang etika digital, keamanan digital dan budaya digital.
 
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tiga sesi materi literasi digital secara paralel oleh tiga orang narasumber. Tiga sesi tersebut membahas tentang bijak berinternet, perilaku di media sosial, dan aktualisasi budaya digital.
 
 
Sesi pertama yang dipaparkan o
 Irwan Sujatmiko, Diskominfo Kabupaten Sumenep, memaparkan
tentang bijak berinternet yaitu 5 hal penting untuk bijak dalam berinternet. Seperti jangan terlalu mudah percaya pada informasi yang diterima, menjaga etika dalam bermedia sosial, menyaring informasi yang akan dibagikan.. 
 
Hati-hati dalam memberikan informasi atau data pribadi di internet dan menggunakan media sosial sebagai sarana dalam mengekspresikan karya. “Jadi gunakan media sosial untuk menunjukan potensi kalian," ujarnya.***
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat