unescoworldheritagesites.com

Selama Pameran Batik Nitik, Pengunjung Museum Tekstil Meningkat Tiga Kali Lipat - News

Foto: suarakarya.id

Pameran Batik Nitik telah  dibuka di Museum Tekstil   di Jl KS Tubun no.4, Jakarta Barat sejak 12 Oktober 2022, bertepatan dengan Hari Museum Indonesia dan dalam rangka Hari Batik Nasional.

Hingga kini pengunjung Museum Tekstil di bawah UP Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta ini meningkat rata rata 196 orang per hari. Padahal selama tahun 2022 ini  pengunjung museum tersebut rara rata hanya  54 orang per hari. Berarti meningkat lebih 3 kali lipat.

Kepala Satuan Pelayanan Museum Tekstil, Dewie Novie dan Kepala Pelaksana Informasi dan Edukasi Unit Pengelola Museum Seni, Ardi Hariyadi SSn mengakui hal itu Sabtu dan Minggu (16/10/2022).

Baca Juga: Siswa Siswi SDN 011 Kramat Jati Jakarta Timur Kunjungi Museum TNI AU Halim Perdanakusuma

"Sejak tgl 11 sampai dengan 14 Oktober jumlah pengunjungnya mencapai 786 orang. Berarti rata rata 196 orang perhari," kata Dewie.

"Hari Sabtu (15/10) jumlah pengunjungnya juga mencapai 196 orang," tambah Ardi ketika dihubungi Minggu (16/10).

Menurut Kepala UP Museum Seni, Sri Kusumawati kain batik nitik yang dipamerkan semuanya berjumlah 80 lembar,  antara lain koleksi pecinta wastra batik Afif Syakur, Sri Murniati Widodo AS, Jultin H Kartasasmita, Tumbu Astriani Ramelan, dan koleksi Almarhumah Eiko Adnan Kusuma yang sudah dihibahkan kepada Museum Tekstil.

Baca Juga: Museum Arkeologi Onrust Telah Terdaftar di Kemendikbudristek, Meski Hujan Puluhan Pengunjung Berdatangan

Koleksi Ny Eiko Adnan Kusuma menurut Sri Kusumawati  terdiri dari 1.100 kain batik dan 400 kain tenun ikat telah dihibahkan ke Museum Tekstil oleh ahli warisnya yang diwakili Ir Indradjaja Dalel, menantu tertua Ny Eiko.

Sejarah batik nitik kata Sri Kusumawati mulai muncul di Yogyakarta pada abad ke-18. Kemunculannya disambut antusias oleh masyarakat sebagai akibat mahalnya kain Patola dari India. Ternyata batik ini kian berkembang hingga sekarang.

Tri Suhartono Winata, SSn, seorang pecinta wastra tradisional Senin (17/10) mengatakan, ia bersama saudara sesama pecinta batik  Sabtu (15/10) lalu menyempatkan diri  mengunjungi Museum Tekstil untuk menyaksikan pameran tersebut.

Baca Juga: Berkat Event Menarik, Pengunjung Museum Bahari Meningkat, Agustus 2.900 Orang

"Koleksi yang dipamerkan sangat beragam. Ada batik nitik gaya Solo, Yogya dan Pekalongan. Koleksi Ibu Tumbu Ramelan lebih ke nitik gaya Solo dan Yogya. Sementara koleksi Afif Syakur ada nitik Yogya,  Pekalongan serta nitik yang sudah kontemporer," kata Tri Suhartono yang kesehariannya bekerja di perusahaan batik nasional.

Mengenai batik koleksi Eiko Adnan Kusuma kelahiran Yokohama,  Jepang 1923 yang dipamerkan, Tri Suhartono menjelaskan, kebiasaan orang Jepang memang suka motif berulang, kecil-kecil dan cantik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat