unescoworldheritagesites.com

BKKBN Jawa Tengah Latih Fasilitator Tim Pendamping Keluarga Percepat Penurunan Stunting - News

Peserta pelatihan secara daring dan luring

 
 
: Prevalensi stunting Jawa Tengah berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di angka 20,8 persen. 
 
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Drg Widwiono M Kes berharap setiap pihak dapat bekerja sinergis untuk mencapai prevalensi stunting 17 persen di akhir 2023.  
 
Guna mencapai prevalensi stunting 17 persen tersebut, sejumlah 608 orang fasilitator TPK akan mengikuti pelatihan yang terbagi menjadi 15 angkatan. 
 
 
Angkatan pertama menjaring 171 peserta secara daring dan luring dari UPT Balai Diklat KKB Ambarawa, UPT Balai Diklat KKB Pati, UPT Balai Diklat KKB Banyumas dan Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Jumat (3/2/2023). 
 
Sebanyak 11 angkatan menyusul secara daring di Ambarawa (119 peserta), Pati (115 peserta), Banyumas (135 peserta) dan Bidang Latbang (68 peserta), seluruhnya direncanakan akan selesai di tanggal 10 Februari 2023.  
 
Kegiatan tersebut senada dengan harapan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, yakni supaya di bulan Maret fasilitator dapat memulai melatih TPK di Kabupaten masing-masing.
 
 
Di bagian lain, Kepala UPT Balai Diklat KKB Ambarawa Ellyana S Psi M Psi, bertempat di UPT Balai Diklat KKB Ambarawa, saat menutup Pelatihan Refreshing Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kabupaten/Kota, berharap materi pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari dapat membekali 39 peserta 
 
Para peserta itu dari Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Temanggung, dalam menjalankan tugas sebagai fasilitator TPK di wilayah Kabupaten/Kota masing-masing. 
 
Materi pelatihan yang disampaikan, yaitu Konsep Dasar Stunting dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),Tugas dan Fungsi TPK, Mekanisme Kerja TPK, Kampung Keluarga Berkualitas, serta Komunikasi Antar Pribadi.
 
 
“Pelatihan ini adalah kelanjutan dari pelatihan angkatan pertama yang dibuka secara langsung oleh Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG, pada Kamis (26/1/2023) lalu,” ujar Ellyana.
 
Fasilitator yang diundang menjadi peserta pelatihan adalah Penyuluh KB, perwakilan dari OPD KB, Tim Penggerak PKK, atau Bidan IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Fasilitator ini lalu ditugaskan untuk meneruskan materi pelatihan yang didapatkan, kepada TPK atau Tim Pendamping Keluarga terdiri dari kader KB, bidan dan kader TP PKK desa. 
 
Dari data aplikasi New SIGA, saat ini terdapat 27.931 anggota TPK yang tersebar di 8.565 desa di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
 
 
Seperti diketahui, dalam sambutannys saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di kantor BKKBN Jakarta Rabu (25/1/2023) silam. 
 
Presiden Joko Widodo pada saat itu menekankan pentingnya penyuluhan untuk memberikan pemahaman yang baik pada masyarakat. Karena, penyuluh atau kader BKKBN dapat menjangkau masyarakat sampai ke level terbawah demi terwujudnya keluarga berkualitas yang bebas stunting. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat