SEMARANG: PT Pelindo III saat ini fokus melakukan pengembangan Terminal Peti Kemas (TPKS) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabugan Tanjung Intan Tegal.
Menurut Direktur Pelindo III Regional Jateng, Arif Prabowo, untuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah memasuki tahap penyelesaian reaktivasi rel Bandarharjo-Tawang.
“Maret 2019 reaktivasi rel selesai. Jalur ini akan terhubung ke selatan dan barat Jawa. Bahkan Grobogan sudah minta dan akan melakukan ekspor atau pengiriman baran g antarpulau lewat kereta api,” kata Arif Rabu (16/1/2019).
Untuk pengembangan lanjutan Pelabuhan Tanjung Emas, diakuinya ada banyak kendala. Selain penurunan tanah hingga 35 centimeter per tahun, juga masih ada lahan-lahan sengketa. Padahal Tanjung Emas merupakan pelabuhan terbesar di Jateng. Ia berharap segera ada alternatif untuk persoalan tersebut.
“Perlu alternatif pelabuhan, Sluke Rembang atau Jepara jadi pilihan tepat karena kontur bawah lautnya berupa koral. Tapi masih perlu koordinasi,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk pelabuhan Tanjung Intan Tegal, Pelindo III sedang mengerjakan pengerukan alur kapal, perbaikan dermaga dan membangun cold storage bekerja sama dengan nelayan dan pengusaha. Dengan pembangunan itu pihaknya yakin perekonomian nelayan akan terdongkrak.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terus mendorong terdongkraknya infrastruktur transportasi laut di provinsi ini. Harapannya sederhana, ketika orang masuk ke pelabuhan harus senang dan bahagia.
“Setelah bandara, tol dan kereta sekarang yang ditunggu adalah laut. Semuanya sudah bagus diperbaiki, sekarang tinggal di laut. Pelindo mau melakukan hal-hal revolusioner apa di Jawa Tengah,” kata Ganjar.***