unescoworldheritagesites.com

Dr Sonia Wibisono Dan Chelsea Islan Dukung Kampanye Cegah Kanker Payudara - News

Chelsea Islan dan dr Sonia Wibisono

JAKARTA: Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker tertinggi yang menjadi momok setiap perempuan.

Data GLOBOCAN yang dirilis tahun 2012 menyebut insiden kanker payudara telah dialami oleh 38 dari 100.000 perempuan Indonesia.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dipublikasikan pada 2018, dari populasi dunia, 6,6 persen mencatat pasien meninggal akibat kanker payudara dan 11,6 persen terdeteksi sebagai kasus baru.

Berdasarkan data tersebut, dr Sonia Wibisono menyatakan kekhawatirannya melihat meningkatnya pasien penderita kanker payudara tahap lanjut di Indonesia.

Menurut Dr Sonia Wibisono, kanker payudara sebetulnya masih bisa diobati jika dapat dideteksi saat stadium awal.

Public figur yang juga dokter seperti Dr Sonia Wibisono dan koleganya, artis Chelsea Islan mendukung upaya mengkampanyekan cara cegah kanker payudara sejak dini.

Dr Sonia Wibisono menyerukan pentingnya edukasi dan sosialisasi deteksi dini kanker payudara kepada masyarakat secara masif.

“Sangat baik apabila kita bisa meningkatkan pemahaman pentingnya mencegah dan melakukan deteksi dini secara regular,” ujar Sonia Wibisono dalam bincang santai dengan pers persiapan menyambut bulan kepedulian kanker payudara Internasional. di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).

Dr Sonia sangat wanti-wanti agar para perempuan Indonesia harus aware terhadap kesehatan payudaranya lantaran pengalaman pahit menimpa mendiang Ibundanya yang meninggal karena terpapar kanker payudara di usia 53 tahun pada 1998.

"Padahal itu pun sudah dilakukan pemeriksaan payudaranya setahun sekali. Namun bisa jadi karena faktor genetik harus mengalami jenis kanker yang ganas sehingga beliau meninggal dunia karena rusaknya otot jantung karena kemoterapi," ungkap Sonia yang juga dikenal sebagai Selebriti dan Youtuber ini. Sonia mengakui, mungkin karena gaya hidup ibunya tidak sehat dan banyak terpapar merokok pasif serta suka mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, faktor inilah yang memicu kanker payudara ibunya. "Belajar dari pengalaman ini, saya mengimbau kepada perempuan-perempuan Indonesia untuk selalu rajin dan rutin meriksa payudaranya dengan cara SADARI atau memeriksa payudaranya sendiri. Dan diusahakan setahun sekali harus melakukan USG untuk perempuan yang secara genetik sudah ada potensi terserang kanker payudara. Sedangkan untuk usia diatas 40 tahun sebaiknya juga melakukan Momogram setahun sekali, termasuk untuk usia di bawah 40 tahun yang tidak ada genetik kanker sebaiknya tetap saja melakukan USG setiap 2 tahun sekali. Jadi jangan cuma pap smear tapi juga USG dan Momogram penting dilakoni. Ini karena deteksi sejak dini sangat penting dilakukan agar pengobatannya bisa lebih tuntas dan diharapkan dapat membantu memperpanjang umur,"urai dr Sonia.

Sementara itu Chelsea Islan menegaskan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara adalah dengan rutin berolahraga, ringan maupun berat. Sedikitnya selama tiga jam per minggu.

Untuk itu dirinya bersama dr Sonia Wibisono dan Airyn Tanu ingin membantu dengan cara berkolaborasi dengan Lovepink Indonesia yang di bulan Oktober nanti akan dihelat kampanye pencegahan dini kanker payudara.

"Saya dan Sonia akan membuat Pendant dari batu Safir berwarna pink dan nanti hasilnya diberikan untuk edukasi bahaya kanker payudara dan juga memberikan fasilitas pengecekan Momogram. Kita jual Pendant itu untuk amal edukasi kanker payudara,"jelas aktris yang berperan penting di setiap filmnya ini.

Sonia dan Chelsea telah berkomitmen akan ikut mendukung acara Lovepink bentuknya bisa dalam bentuk talk show maupun sebagai narasumber.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat