JAKARTA: Ketua Yayasan LIA, Hendardji Soepandji mengatakan selama 60 tahun LIA berdiri, berkembang dan maju hingga saat sekarang tak pernah lelah untuk ikut mencerdaskan bangsa lewat pendidikan bahasa. Hal tersebut disampaikannya saat institusi yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan formal dan non formal ini memperingati ulang tahun ke-60.
Mengusung tema “LIA for The Nation”, HUT ke-60 LIA tahun ini juga telah dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan, di antaranya pencatatan rekor MURI untuk penyelenggaraan placement test bahasa Inggris dengan peserta terbanyak, kompetisi olah raga antar-karyawan, baksos donor darah dan pengobatan gratis, seminar untuk orang tua siswa, karyawan serta guru-guru, dan Puncak kemeriahan HUT LIA yang ke-60 ini ditandai dengan kegiatan Malam Budaya di kantor pusat Yayasan LIA, di Pengadegan, Jakarta, yaitu berupa unjuk kebolehan di bidang seni dari para karyawan serta Pageralan Wayang Kampung Sebelah dengan lakon “LIA Jendela Dunia” oleh Dalang Ki Jlitheng Suparman.
Kemeriahan rangkaian perayaan ulang tahun kali ini juga ditandai dengan acara jalan sehat: LIA 60th Anniversary Fun Walk, yang diadakan di area Car Free Day Jakarta Thamrin Lot 10 Park & Ride, Jakarta, Minggu (15/9/2019)
Acara yang diikuti oleh 2.500 peserta ini merupakan acara pamungkas dari seluruh rangkaian kegiatan HUT ke-60 LIA yang dimeriahkan dengan berbagai atraksi menarik seperti penampilan Reog Ponorogo, Parade Budaya, kesenian angklung, dan 1.000 slogan berbahasa Inggris dengan tema-tema seperti lingkungan hidup, penegakan hukum sampai kampanye anti narkoba yang ditampilkan oleh karyawan-karyawati Yayasan LIA dari berbagai gerai LIA di Jabodetabek.
Sebelum jalan sehat dimulai, para peserta akan mengikuti senam heboh nan dinamis—Salsation—yang dipandu oleh Sei Sari Unen. Di panggung penyambutan bagi para peserta yang sudah masuk garis finish akan tampil dua band khusus yang biasa tampil dalam berbagai perhelatan di area Car Free Day: Softunes Band dan Drummerunic.
Acara ini juga dimeriahkan dengan door prize yang jumlahnya disesuaikan dengan usia LIA yang menginjak angka 60, ditambah satu grand prize berupa satu buah sepeda motor.
Semangat LIA for The Nation diharapkan dapat menjadi bagian sejarah turut sertanya LIA dalam mencerdaskan bangsa dan mendasari jiwa Yayasan LIA dalam berkontribusi pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa asing di Indonesia***