: Kasus Penganiayaan Pelajar David, Terduga Pelaku AG Ditetapkan Sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum
Kasus penganiayaan pelajar bernama David yang viral akhir-akhir ini terus menimbulkan informasi baru. Salah satu tersangka, AG, diduga berada di tempat kejadian pada saat penganiayaan terjadi, dan kini telah ditetapkan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum.
Berdasarkan bukti chat dan tangkapan layar yang dibagikan Alto Banditos Luger, kerabat ayah David melalui Twitternya, AG diduga memaksa David untuk bertemu dengannya hingga 10 kali sebelum penganiayaan terjadi. David bahkan diancam akan dilaporkan ke Brimob jika menolak untuk bertemu dengan AG.
Baca Juga: AG Turut Ditetapkan Sebagai Tersangka Menyusul Mario Dan Shane Dalam Kasus Penganiayaan David
Berikut informasi dari tangkapan layar twitter dari @AltoLuger :
- 10 kali David dipaksa untuk turun (dan ketemu para pelaku)
- 5 kali David bilang agar kartu pelajarnya diGoSend aja
- 2 kali David bilang titip saja di sekuriti kompleks
- 1 kali David diancam kalo gak turun nanti pelaku telpon Brimob
Menurut Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, pihaknya memiliki sejumlah alat bukti yang menunjukkan keterlibatan AG dalam kasus tersebut. Oleh karena itu, status AG ditingkatkan menjadi pelaku, bukan hanya anak yang berhadapan dengan hukum atau saksi.
Status AG diatur dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. AG, yang masih berusia 15 tahun, tidak dapat disebut sebagai tersangka. Selain itu, penyidik juga telah mengkonstruksikan pasal baru terhadap AG dan tersangka lainnya berdasarkan alat bukti yang dimiliki.
Kronologi dari bukti chat yang dibagikan Alto Banditos Luger menunjukkan bahwa AG dan tersangka lainnya memiliki waktu untuk menghentikan niat mereka melakukan penganiayaan berat terhadap David, namun mereka tidak mengindahkannya. Bahkan diduga David sempat mendapat ancaman untuk ditembak.
Kasus ini terus bergulir dan masih dalam tahap penyidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.