unescoworldheritagesites.com

Lirik Lagu Berandal di Bangku Terminal, Sebentar lagi Pagi Kan Datang, Iwan Fals - News

Lirik Lagu Berandal di Bangku Terminal(FALS MANIA CEREBON)

"Lagu Berandal di Bangku Terminal" adalah salah satu lagu legendaris dari penyanyi dan penulis lagu Indonesia, Iwan Fals. Lagu ini dirilis pada tahun 1984 dalam album "Sumbang". Lagu ini menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang menjadi berandal di bangku terminal.

Lirik lagu ini menggambarkan betapa sulitnya hidup bagi seorang berandal. Pemuda tersebut hidup di bangku-bangku terminal, mengais rezeki dengan cara yang tidak terpuji. Meskipun demikian, ia tetap berusaha bertahan hidup dengan segala cara yang ia bisa.

Lirik lagu ini menyentuh hati karena menceritakan kisah hidup yang penuh dengan kesulitan dan perjuangan. Iwan Fals menggambarkan dengan sangat detail tentang situasi yang dihadapi oleh seorang berandal. Ia menggambarkan betapa sulitnya hidup mereka yang harus menghadapi kondisi lingkungan yang keras dan tidak ramah.

Baca Juga: Lirik Lagu Para Penarka, Bicarakan Kehidupan Tentang Manusia, Iwan Fals

Namun, di balik kesulitan hidup tersebut, Iwan Fals juga menyampaikan pesan tentang kebersamaan dan persaudaraan. Meskipun hidup sulit, pemuda tersebut tetap mempertahankan persahabatan dan saling membantu sesama berandal.

"Lagu Berandal di Bangku Terminal" juga menggambarkan betapa tidak adilnya sistem yang ada. Pemuda tersebut terpaksa menjadi berandal karena tidak adanya pilihan lain untuk bertahan hidup. Iwan Fals menyampaikan pesan tentang perlunya perubahan sistem yang lebih adil dan merata bagi semua orang.

Dalam lagu ini, Iwan Fals juga menyoroti masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Ia menyuarakan perjuangan untuk memberikan keadilan bagi mereka yang kurang beruntung dan kurang mampu.

Berikut lirik lagu  Berandal di Bangku Terminal:

Sebentar lagi pagi kan datang
Walau sang bulan malas untuk pulang
Di bangku terminal benakmu bertandang
Gelisah seorang merasa terbuang
 
Sedetik ingatnya seribu angannya
Dambakan malam terus berbintang
Di bawah sadarnya nasib bercerita
Hangatnya surya bara neraka
 
Sampai kapan kau akan bertahan
Dicaci langit tak sanggup menjerit
Hitam awan pasrah kau jilati
Kusam kau dekap dengan muak kau lelap

Pagi yang hingar dengan sadar engkau gentar
Jangan jangan
Pagi kau hadirkan
Biarkan malam terus berjalan

Jangan jangan
Mentari kau terbitkan
Jangan jangan
Pagi kau datangkan
Ku mohon dan aku harapkan

Jangan jangan
Mentari kau terbitkan
Dengarlah Tuhan apa yang dibisikkan
Berandal malam di bangku terminal
 
Sampai kapan kau akan bertahan
Dicaci langit tak sanggup menjerit
Hitam awan pasrah kau jilati
Kusam kau dekap dengan muak kau lelap
 

Pagi yang hingar dengan sadar engkau gentar
Jangan jangan
Pagi kau hadirkan
Biarkan malam terus berjalan

Jangan jangan
Mentari kau terbitkan
Jangan jangan
Pagi kau datangkan

Ku mohon dan aku harapkan
Jangan jangan
Mentari kau terbitkan
Jangan jangan

Pagi kau hadirkan
Biarkan malam terus berjalan
Jangan jangan
Mentari kau terbitkan

Jangan jangan
Pagi kau datangkan
Ku mohon dan aku harapkan
Jangan jangan
Mentari kau terbitkan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat