unescoworldheritagesites.com

Rizal Ramli Sosok Pemberani dan Teguh pada Prinsip - News

Rizal Ramli (Ist)

: Rizal Ramli merupakan tokoh yang sedikit dimiliki bangsa Indonesia. Ia merupakan sosok yang pemberani dan teguh pada prinsip kebenaran. Jarang sekali tokoh seperti Rizal Ramli dimiliki Indonesia.

Kebanyakan tokoh, kalau sudah menduduki jabatan, sudah lupa pada prinsip kebenaran. Beda dengan Rizal Ramli yang selalu lantang meski pada akhirnya ia kerap dicopot dari jabatannya. Lantas seperti apa sosok Rizal Ramli?

Rizal Ramli dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, tanggal 10 Desember 1954. Sang ibunda yang berprofesi sebagai guru sudah wafat saat Rizal Ramli berusia 7 tahun.

Sementara ayahnya adalah seorang pejabat desa dengan jabatan asisten wedana. Rizal kecil tak berlama-lama di ranah Minang. Ia diasuh dan tinggal di rumah neneknya di Bogor, Jawa Barat, sejak usia sekolah dasar (SD). Rizal Ramli menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Bogor.

Baca Juga: Tabrakan Pesawat di Bandara Heneda: Terbakar, 5 Orang Tewas, Ratusan Selamat Dievakuasi, Dramatis, Kabin bak Neraka, Pramugari Tetap Tenang

Lulus dari SMA, Rizal Ramli diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) meskipun ia harus susah payah sembari bekerja di sebuah percetakan untuk membayar kuliah.

Selain itu, Rizal Ramli juga mencari tambahan uang dengan menerjemahkan buku-buku atau makalah berbahasa Inggris. Rizal Ramli terkenal aktif dan vokal semasa kuliah di Jurusan Fisika ITB. Ia terpilih sebagai Presiden Student English Forum (SEF) ITB, kemudian Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976 hingga 1977.

Sikap berani Rizal Ramli memang sudah terpatri sejak muda. Bahkan, dikutip dari buku Menentang Tirani: Aksi Mahasiswa '77/'78 (2000) karya Edy Budiyarso, pada 1978 Rizal Ramli dipenjara selama 15 bulan lantaran suara lantangnya terhadap rezim Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto akhirnya menawari kursi menteri di Kabinet Pembangunan VII kepada Rizal Ramli. Namun, tawaran tersebut ditolaknya.

Baca Juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia di RSCM

Rizal Ramli menyunting Herawati Moelyono pada 1982. Setelah sang istri wafat pada 2006, ia menikah untuk kedua kalinya pada 2008 dengan Marijani, yang kemudian meninggal dunia pada 2011.

Nyali tinggi Rizal Ramli justru mengantarkannya duduk di kursi menteri dalam pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Presiden RI ke-4 yang mulai menjabat setelah Reformasi 1998, tepatnya sejak 20 Oktober 1999.

Rosihan Anwar dalam buku Semua Berawal dengan Keteladanan: Catatan Kritis (2007) mengungkapkan bahwa Gus Dur tahu Rizal Ramli adalah orang yang nekat, berkeras hati.

Pada 23 Agustus 2000, Presiden Gus Dur menunjuk Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri menggantikan Kwik Kian Gie. Kemudian sejak 12 Juni 2001, masih dalam pemerintahan Gus Dur, Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Keuangan meskipun hanya bertahan sampai 23 Juli 2001.

Sebelum jadi menteri, Rizal Ramli oleh Presiden Gus Dur terlebih dulu dipercaya menempati posisi penting sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Kepala Bulog) pada 2000-2001. Bahkan, Gus Dur sebelumnya menyediakan posisi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, namun ditolak oleh Rizal Ramli. Rizal Ramli juga pernah menampik jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2013. Kendati begitu, Rizal Ramli pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi PBB bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat