: Orang Seram benar-benar termarjinalkan dari arena pentas Pembangunan di Provinsi Maluku.
Buktinya Juara Pertama seleksi Paskibraka Provinsi Maluku, untuk tingkat nasional Kristine Lumatalale orang Pulau Seram, dianulir Panitia.
Panitia beralasan Kristine gagal karena ' Hemoglobin (Hb)' dan Giginya agak berlobang.
Baca Juga: Rektor IAIN Sorong Lantik 38 Pejabat
Padahal Kristine telah dinyatakan lolos seleksi kesehatan sebelum pengumuman.
Belakangan muncul informasi bahwa Kristine tidak lolos seleksi kesehatan.
Padahal kekurangan Kristine hanya Hb rendah dan ada sedikit lobang di gigi.
Belakangan diketahui rekan-rekannya yang dinyatakan lolos mereka juga bermasalah dengan kesehatan. Bahkan lebih parah dari Kristine.
Baca Juga: Cerita Jangan Dipelintir, Kepentingan Bangun IKN Pemerintah Tak Caplok Sejengkal pun Tanah Masyarakat
Sebagai perbandingan berikut ini data calon anggota Paskibraka yang ikut seleksi tersebut.
Hasil MCU adalah :
1.M F A LESTALUHU ( MS/memenuhi syarat );
2.CLEO V RIRIHENA ( TMS /tidak memenuhi syarat)
– hasil tensi 160
– bengkak jantung
– gigi 5 berlubang;
3.RISKA D F LATUCONSINA ( TMS/tidak memenuhi syarat )
– Gigi 10 berlubang dan 5 tidak ada
– mata minus 3,5 dan
4.KRISTINE LUMATALALE ( TMS/tidak memenuhi syarat )
– hb rendah / 7
– colebs.
Anehnya sudah ada pengumuman lolos seleksi kok ada pemeriksaan lagi.
Baca Juga: SKK Migas – KKKS Petrogas (Basin) Ltd. Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Lingkungan di Sekolah Dasar Kabupaten Sorong
Pasalnya sebelum ini sudah ada seleksi pengetahuan dan kesehatan.
Kristine Lumatalale dinyatakan lulus dengan predikat Juara 1 pada seleksi tersebut.
Kristine mengatakan, dari hasil MCU nama-nama yang tadinya diumumkan berangkat seleksi di pusat, terjadi perubahan.
Pengumuman untuk menggantikan peserta yang lolos tes termasuk Kristine dengan alasan TMS atau (tidak memenuhi syarat) kesehatan tersebut.
Perubahan ini terjadi tidak adil, menurut Kristine karena ada nama yang tidak ikut MCU.
Seperti Michelle dewi Salamoni. Juga, RISKA D F LATUCONSINA ( TMS ) yang giginya 10 berlubang dan 5 tidak ada. Serta mata minus 3,5 bisa lolos seleksi ke pusat.
Baca Juga: IKN Kalimantan Timur, Realisasi Keadilan Sosial Tingkatkan asa Geo Politik Indonesia, Jangan Dipolitisasi
" Sementara saya (Kristine ) yang ikut MCU dan cuma HB kurang sedikit dinyatakan gugur ," kata Kristine.
Utusan Paskibraka Maluku ke tingkat nasional menjadi impian setiap anak bangsa daerah ini.
Ini jelas, membutuhkan mental, sikap, kesehatan dan perjuangan keras.
Bagi yang lolos menjadi kebanggaan tersendiri baik orang tua, keluarga dan daerah yang diwakilinya.
Kali ini yang terjadi utusan dari Kabupaten seram bagian barat (SBB) ke provinsi Maluku untuk mewakili Maluku ke tingkat nasional di Jakarta.
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mengirimkan empat utusan ke provinsi Maluku.
Mereka ikut seleksi dan berhasil salah satu dari 4 yang diutus SBB keluar sebagai ranking satu dengan nilai tertinggi.
Baca Juga: Kuatkan Sinergi ‘One’ Pertamina, Kilang Kasim Terima Kunjungan Pertamina Patra Niaga
Hasil seleksi, Kristine Lumatalale lulus dengan nilai terbaik.
Kalau Kristine Lumatalale tidak lolos ke Jakarta, orang Seram pertanyatakan ada apa dengan putusan Panitia?
Kristine Lumatalale alias kristin mendapat nilai akhir seleksi paskibraka 89, 46.
Nilai itu termasuk ranking 1 dari keseluruhan 60 putra dan Putri terbaik yang terpilih untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi ke tingkat nasional.
Pasalnya, peringkat satu dari ke 60 anggota paskibraka itu disaring untuk mendapat 4 orang yang terbaik.
Empat orang itu mewakili provinsi Maluku di tingkat nasional.
Sudah pasti Kristine ikut menemani teman yang 3 orang anggota paskibraka lainnya.
<Tentunya, 4 orang itu mewakili utusan provinsi Maluku untuk ikut seleksi di tingkat pusat
Dan benar saja Kristine lolos dan mendapat panggilan dari Panitia, agar datang di kantor gubernur untuk menunggu petunjuk selanjutnya.
Baca Juga: Babinsa Koramil 1710-07 Mapurujaya Gotong Royong Bantu Pembuatan Rumah Masyarakat Binaan
Di kantor gubernur kristine yang nama lengkapnya KRISTIANIE LUMATALALE beserta ke 3 temannya yaitu:
CLEO VALDY RIRIHENA; ARIL LESTALUHU dan RISKA DF LATUCONSINA.
Keempat siswa - siswi itu diperintahkan oleh kesbangpol, Abdi Wasahua menuju ke laboratorium kesehatan Haulussy Ambon dan kemudian ke RS Haulussy untuk MCU( Medical Check Up).
"Kami berempat diantar dan dikawal oleh Ipul dari kesbangpol dan dokter Shellha," kata Kristine.
Hasil MCU adalah :
1.M F A LESTALUHU ( Memenuhi Syarat )
2.CLEO V RIRIHENA ( TMS/Tidak Memenuhi Syarat )
– hasil tensi 160
– bengkak jantung
– gigi 5 berlubang;
3.RISKA D F LATUCONSINA ( Tidak Memenuhi Syarat)
– Gigi 10 berlubang dan 5 tidak ada
– mata minus 3,5
4.KRISTINE LUMATALALE (TMS/ Tidak Memenuhi Syarat )
– hb rendah / 7
– colebs
Kristin mengungkapkan dari hasil MCU nama yang tadinya diumumkan untuk berangkat seleksi pusat terjadi ada perubahan.
Peserta ada yang digantikan dengan alasan tidak memenuhi syarat (tms)
Perubahan ini terjadi tidak adil karena ada data yang tidak beres.
Baca Juga: Wujudkan Pilkada Jakarta Berintegritas, Pengawas Ad hoc Mesti Miliki Pemahaman Geografis Daerah
Yaitu, nama yang tidak ikut MCU seperti Michelle dewi Salamoni dan RISKA D F LATUCONSINA ( TMS ) karena Gigi 10 berlubang dan 5 tidak ada.
Serta mata minus 3,5 bisa lolos seleksi ke pusat di jakarta.
"Sementara saya (Kristine ) yang ikut MCU dan cuma Hb kurang sedikit dinyatakan gugur. Ini tidak bisa diterima akal sehat," kata Kristine kesal.
Bahkan ada isu yang sengaja di buat bahwa (Kristine) pada waktu latihan sering pingsan.
"Padahal itu tidak benar banyak saksinya. Dari awal seleksi sampai akhir tidak pernah terjadi masalah kesehatan saya," kata Kristin.
Karena itu, warga Seram Bagian Barat (SBB) minta anggota Paskibraka dari Provinsi Maluku saat ini dianulir.
Pasalnya, output atau hasil kinerja Pansel diduga lakukan praktek nepotisme. Nepotisme berdasarkan data di atas. ***
Baca Juga: Respon Perubahan Iklim, Kilang Kasim Dorong Ketahanan Pangan melalui Pertanian Berkelanjutan