unescoworldheritagesites.com

Gubernur Maluku Harus Paham Konsep BerAKHLAK Pada Konteks ASN Bukan Kerjanya Mengumpat dan Nantang Berkelahi Saja - News

Yacob Nauly-Gubernur Maluku Harus Paham Konsep  BerAKHLAK  Pada Konteks ASN Bukan Kerjanya Mengumpat dan Nantang Berkelahi Saja  (Redaksi suarakarya.id)


Oleh Yacob Nauly

: Provinsi Maluku pernah dimpinpin dua putra asli terbaik daerah ini, bermarga Latuconsina.

Sebagai jurnalis, penulis mengikuti sepak terjang mereka memimpin Provinsi Maluku terkait pembinaan ASN ketika itu.

Pertama, Akib  Latuconsina putra asli Maluku ini Gubernur Maluku periode 1993-1998.

Akib Laruconsina menamatkan pendidikan  di Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, kemudian bekerja pada pemerintah provinsi Maluku.

Dalam kepemimpinannya  amat  harmonis  dengan ASN dan masyarkat Maluku karena ia sangat paham terkait ilmu organisasi.

Baca Juga: Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok Berhasil Amankan 17 Remaja Yang Melakukan Balap Liar

Akib mampu  menerapkan strategi sama dengan BerAKHLAK dalam konteks Aparat Sipil Negara (ASN) ini di Provinsi Maluku, ketika itu.

Tak terdengar ada umpatan (maki-makian) yang diwariskan kepada ASN  dari mulut Akib.

Seperti yang terjadi belakangan ini, dilukan mantan gubernur yang baru saja melepaskan jabatannya tahun ini.

Kedua, Dr. Ir. Mohammad Saleh Latuconsina putra asli Maluku, Gubernur Maluku periode 1997-2002. Ia menjadi Gubernur Maluku menggantikan M. Akib Latuconsina.

Kedua gubernur  putra asli Maluku tersebut pernah diwawancarai wartawan News (yacob nauly) ketika itu.

Terkuak bahwa Kedua gubernur ini benar-benar mau membangun Maluku dengan hati.

Mereka  menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Mereka memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Diharapkan partai dan masyarakat Maluku tak memilih atau mengakomodir  calon gubernur yang tidak berahlaq.

Baca Juga: KUB Berlanjut, Bank Jatim dan Bank NTB Syariah Teken Shareholder Agreement

Apalagi senang mengumpat orang (maki-maki) dengan narasi 'cuki mai' apalagi mai (mama/ibu) pung lubang  anu .... maaf ' tak pantas disebut ).
Ini karakter manusia yang tak pantas dijadilam panutan orang Maluku.

Gubernur Maluku ke depan harus orang yang berpendidikan dan pantas untuk dijadikan panutan bagi ASN dan Masyarakat.

Gubernur  Maluku ke depan adalah orang atau individu yang paham  terkait  BerAKHLAK dalam konteks ASN.

Seperti diketahui BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Nilai dasar ASN, core values atau nilai nilai dasar ASN yang berlaku saat ini perlu dipahami gubernur dan wakil gubernur.

Peluncuran Core Value ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.

Core Value BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Pada 3 Oktober 2023, Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)  mencantumkan core values BerAKHLAK itu.

Baca Juga: Mengaku Tak Baperan, IBH Siap Terima Kritik di Safari Nyentil Imam

Nilai-nilai BerAKHLAK ASN  berkaitan dengan kredibilitas yang tak bertentangan dengan aturan di NKRI termasuk lawan korupsi.

Unsur pentingnya adalah. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dan tentu setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
Persoalan  masing – masing nilai dari ASN BerAKHLAK, yaitu :

• Berorientasi Pelayanan. Yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. ...

• Akuntabel. Yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. ...

• Kompeten.

• Harmonis.

• Loyal.

•  Adaptif.

• Kolaboratif.

Disebutkan, ASN BerAKHLAK berorientasi pelayanan yang akuntabel.

Akuntabel. Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas.

Baca Juga: Kemenhub Dorong Penyelesaian Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang demi Tingkatkan Layanan Penumpang

Mengapa penerapan nilai nilai BerAKHLAK penting dalam pekerjaan seorang ASN.

Nilai-nilai dasar BerAKHLAK menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah.

Itu untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.

Nilai-nilai dasar ASN ini merupakan suatu bentuk kualitas terbaik SDM.

Hal itu sejalan dengan salah satu dari Lima Prioritas Kerja Jokowi Ma'ruf 2019-2024.

Peluncuran Core Value ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia.

Maksudnya  agar dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.

Diharapkan Aparat Sipil Negara (ASN) dapat bekerja akuntabel agar terhindadari hal negatif.

Akuntabel. Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas.

Mengapa penerapan nilai nilai BerAKHLAK penting dalam pekerjaan seorang ASN.

Nilai-nilai dasar BerAKHLAK menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.

Baca Juga: Kontrak Politik Calon Wali Kota Sorong - Gubernur PBD dengan Warga Terkait Blueprint Mitigasi Cegah Banjir, Penting

Nilai-nilai dasar ASN ini merupakan suatu bentuk kualitas terbaik SDM.

Kemudian ASN harus harmonis. Harmonis artinya ASN harus bisa saling menghargai dan menolong orang lain. Loyal artinya kepatuhan, loyal dalam memberikan pelayanan.

Adaptif bermakna proaktif dalam menjalani perubahan.

Kemanusiaan ASN Orang yang dikatakan berakhlak. Sikap itu seperti apa.

Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri.

Lantas itu dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang.

Sehingga terkesan sebagai keter-paksaan untuk berbuat.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpullan bahwa Provinsi Maluku butuh seoran gubernur yang paham tentang ilmu organisasi.

Jangan memilih  gubernur yang pandai berorasi saja. Padahal tak mampu bekerja secara akademis.

Seperti apa seorang pemimpin yang baik. Menurut penulis  pemimpin yang baik itu  adalah orang berpendidikan, semisal guru besar atau yang  lain yang dianggap mampu.

Pasalnya, Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill.

Baca Juga: PN Tangerang Diminta Segera Putus Perkara Sengketa Tanah Milik Ratusan Ahli Waris yang Diserobot Pengembang BSD

Atau punya kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik.

Apa saja ciri ciri pemimpin yang baik.
Seorang pemimpin harus bertanggung jawab, bisa berpikir dengan tenang, sabar dan inovatif. Selain itu, pemimpin juga harus kreatif dan penuh dengan energi positif. Ditambah dengan kejujuran, kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang baik.

Karena itu menurut Penulis.
'  Gubernur Maluku Harus  orang yang  Paham Konsep  BerAKHLAK  Pada Konteks ASN Bukan Kerjanya Mengumpat dan Nantang Berkelahi Saja. '

Sumber: Berbagai artikel ilmiah terkait ilmu organisasi dan Referensi lain.

Penulis : Yacob Nauly. Wartawan . Wartawan Utama UKW Dewan Pers RI. Mantan Ketua PWI Sorong. Wartawan Ubahlaku bentukan Pemerintah Pusat Tahun 2020 - 2021. Lulus Seleksi Fellowship  Tempo Institut tahun 2020. Mahasiswa Magister Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Mahasiswa Magister Manajemen SDM Universitas Terbuka (UT).
Orang asli Maluku.

Baca Juga: Profesor yang Dikenal Baik Hati itu Berpindah Tugas dari Rektor IAIN Sorong ke UIN Alaudin Makassar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat