: Berawal dari usaha rumahan, Roti Ropi kini memiliki puluhan outlet dan waralaba di seluruh Indonesia. Tak hanya itu Roti Ropi juga membuka outlet di beberapa lokasi di Uni Emirat Arab, bahkan saat ini mulai menjajaki membuka outlet Mesir dan Palestina.
Founder Roti Ropi yang juga Direktur PT Juara Roti Indonesia, Ahmad Reza (35) mengatakan usahanya berawal dari usaha roti bun di rumahnya di kawasan Bekasi di tahun. 2016. Dengan modal awal kurang dari Rp100 juta untuk peralatan dan bahan baku.
Dari usaha runahan itu kemudian berkembang dan membuka puluhan outlet, pabrik roti pindah ke Pulogadung.
Baca Juga: AIS Bersama EIGER Gelar Donor Darah Nasional, Serentak di 72 Kota, Salah Satunya di Solo
"Saat itu sudah punya 62 outlet itu karyawan mulai banyak. Tapi kemudian pandemi.Covid-19, puluhan outket terpaksa kami tutup karena tidak nutup.biaya operasional," kata Reza saat ditemui di sela-sela acara Onboarding UMKM Soloraya Bank Indonesia Solo, akhir pekan lalu.
Apalagi Roti Ropi saat itu pasarnya ada di level dua dari pasar roti bun yang sudah ada sebelumnya. Dimana saat itu Roti Ropi dijual dengan harga Rp5.000 atau separuh dari harga roti bun yang sudah ada sebelumnya.
"Akhirnya daripada pusing terus, kita ambil keputusan pindahkan tempat produksi ke Delanggu, Klaten. Kita mulai nyusun strateginya gimana. Kebetulan saya kan dulu kerja sebagai sales di media di Bekasi, jadi saya gunakan relasi itu untuk mengenalkan Roti Ropi," jelasnya.
Reza mengakui banyaknya media yang memberitakan produknya, membuat semakin dikenal. Hingga akhirnya satu keberuntungan datang, saat ada permintaan datang untuk membuka cabang di Uni Emirat Arab.
"Itu saya tidak tahu dia dapat noner HP saya dari mana, terus dia minta saya untuk bisa datang ke sana. Saya mau asal diongkosi," ujarnya.
Akhirnya setelah melakukan beberapa kali pertemuan, termasuk membuat sertifikasi halal di Arab Saudi yang mencapai Rp60 jutaan, Roti Ropi membuka cabang di Timur Tengah.
Baca Juga: Yupi dan inépolis Luncurkan Minuman Unik Mangolicious Splash
Dirinya mengaku beruntung, karena mitra yang akan membuka cabang di Arab tersebut, sebelumnya juga menawarkan kepada tiga orang lainnya. Tetapi hanya dirinya yang merespon penawaran tersebut.
"Ini lagi persiapan juga di Mesir lagi cari lokasi, kemudian ke Palestina karena masuknya lewat Israel jadi semua dokumen-dokumennya lumayan besar lebih ketat ketimbang daerah lain," katanya.
Pengiriman ke Timur Tengah dilakukan setiap bulan sekali dan sekali kirim mencapai 1 ton adonan dalam bentuk frozen. Untuk adonan yang dikirim ke luar negeri beda dengan pasar di dalam negeri.