: Keamanan yang kondusif sangat mendukung pertumbuhan investasi di suatu daerah. Termasuk investasi Minyak dan Gas atau Migas.
Investasi (Migas) di Papua Barat Daya (PBD) ada sejak dahulu tapi masih kecil.
Diharapkan agar keamanan di PBD makin kondusif sehingga penambahan sumber Migas ditambah lagi.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Budaya K3 Gold Bintang 4 di Raih PT KPI RU Kasim di Ajang WISCA 2023
"Untuk Papua Barat Daya (PBD) daerah penghasil Migas itu baru kabupaten Sorong. Kabupaten lainnya hanya penyangga," kata Pj Gubernur Papua Barat Daya<span;> Muhammad Musa'ad di Sorong Rabu (8/3/2023).
Gubernur Musa'ad minta Pemerintah kabupaten kota harus menyiapkan infrastruktur memadai juga.
Selain keamanan tapi juga ada alat seperti Perusahaan Daerah sebagai media penggerak investasi daerah.
"Perusahaan Daerah ini akan mengelola kekayaan daerah masing-masing kabupaten kota," ujarnya.
Ada sejumlah bupati di Papua Barat Daya belakangan ini berupaya keras agar investasi Migas masuk di daerahnya.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Budaya K3 Gold Bintang 4 di Raih PT KPI RU Kasim di Ajang WISCA 2023
Contoh Bupati Sorong Selatan Syamsudin Anggiluli bersama warga dan tokoh masyarakat setempat undang investor masuk ke daerahnya.
Beberapa tahun lalu ada sejumlah investor Migas survei di Sorong Selatan. Namun sejak itu pula perusahaan tersebut tidak kembali lagi di Sorong Selatan.
Mengenai keluhan Bupati Anggiluli tersebut langsung dijawab SKK Migas.
Pihak SKK Migas menyebut beberapa tahun lalu memang PT Conoco Philips investor Migas survei di Sorong Selatan.
Hasil survei PT Conoco itu menunjukkan bahwa potensi Migas di daerah Sorong Selatan kecil.
Meski demikian SKK Migas menyebut ada kemungkinan perusahaan lain akan masuk di daerah ini untuk melaksanakan survei.
DBH RP600 Miliar
Pemerintah provinsi Papua Barat Daya (PBD) mengantongi Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas (DBH Migas) sebesar Rp600 miliar lebih.
DBH tersebut lalu dibagikan kepada daerah penghasil dan daerah penyangga se - Papua Barat Daya.
Baca Juga: Relawan Perwira Pertamina Peduli Pulihkan Trauma Anak-Anak Plumpang
Kabupaten Sorong sebagai daerah penghasil, dalam pembagian tersebut mendapat jatah DBH sekitar Rp300 miliar lebih.
Sedangkan untuk lima daerah penyangga seperti kabupaten Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw, kabupaten Maybrat dan kota Sorong, masing-masing menerima sekitar Rp46 miliar.
Terkait hal itu, Pj bupati Sorong, Yan Piet Moso DBH yang diterima lebih dari lima daerah penyangga lainnya.
Dana itu akan dipakai untuk belanja pendidikan. Termasuk kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan infrastuktur. Dan ekonomi masyarakat.
DBH yang diterima itu tentunya sebagai daerah penghasil lebih besar dari daerah penyangga.
Sekitar tiga ratus tujuh puluh sekian miliar, dan dana tersebut akan kita pakai untuk belanja pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan infrastuktur serta ekonomi masyarakat,” ujar Pj bupati Sorong, Yan Piet Moso, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Lirik Lagu Rukun Islam - Nissa Sabyan
Selain dipakai untuk pendidikan, kesehatan dan yang lainnya, kata Yan Piet Moso, juga akan disalurkan kepada masyarakat. Khususnya masyarakat yang berada di area ring satu perusahaan.
Ia pun menjelaskan, pendidikan dan kesehatan menjadi skala prioritas dalam penyaluran dana bagi hasil tersebut.
“Pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas kami untuk membangun manusia pintar dan manusia sehat di kabupaten Sorong. Tentunya semua itu diberdayakan dengan dana tersebut,” katanya. ***