unescoworldheritagesites.com

Tedy Rusmawan Hadiri Operasi Katarak Gratis di RSUD Bandung Kiwari - News

Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri seremoni Operasi Katarak Gratis, di RS Bandung Kiwari, kemarin ini. Jaja/Humpro DPRD Kota Bandung.

.

: Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri seremoni Operasi Katarak Gratis, di RS Bandung Kiwari, kemarin ini. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara RS Bandung Kiwari dengan PT Sido Muncul, Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan Dinkes Jabar.

Hadir dalam acara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perdami dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, Sp.M(K), M.Kes., Direktur Utama RSUD Bandung Kiwari dr. Yorisa Sativa, serta Direktur PT Sidomuncul, Irwan Hidayat.

Tedy berterima kasih kepada seluruh pihak yang bersama-sama ikut meningkatkan kualitas kesehatan warga Kota Bandung. Operasi katarak gratis ini menjadi salah satu pendukung jaminan kesehatan di samping program layanan yang diberikan Pemerintah Kota Bandung.

Baca Juga: Indramayu Kembali Raih WTP, Bupati Nina Agustina: Alhamdulillah, Hasil Tidak Mengkhianati Usaha

“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya operasi katarak gratis ini. Mudah-mudahan warga Kota Bandung yang mendapat layanan ini bisa kembali beraktifitas dengan produktif dan semakin nyaman menjalani keseharian,” katanya.

Tedy menyambut baik inisiasi yang berasal dari berbagai unsur. Kerja sama ini merupakan ciri khas pembangunan di Kota Bandung.
“Terhimpunnya acara sosial yang menyentuh bidang kesehatan bagi warga ini terbentuk dari kolaborasi banyak unsur, dari pemerintah, swasta, dan komunitas. Kolaborasi ini merupakan ciri khas Bandung dalam menjalankan pembangunan,” ujarnya.

Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perdami dr. Ahmad Ashraf Amalius menjelaskan, sebanyak 3 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan penghlihatan dan kebutaan.

Baca Juga: Bos SIDO Irwan Hidayat Raih ASEAN Outstanding Entrepreneur Lifetime Achievement

“80 persen informasi yang kita dapatkan itu berasal dari indera penglihatan sehingga seseorang yang mengalami gangguan penghlihatan tentu akan terganggu akan hal produktifitas dan kegiatannya sehari-hari,” ujarnya.

Yang sudah mengalami penyakit katarak ini bukan hanya pada lansia, tetapi juga pada anak-anak. Kategori anak banyak yang mengalami gangguan penglihatan.

“Kalau anak tersebut mempunyai penglihatan yang terganggu ini akan mengganggu proses pembelajarannya. Di sinilah kami melakukan program penanggulangan buta katarak, bukan hanya di Provinsi Jawa Barat tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Melepas Keberangkatan Peserta Pemagangan ke Jepang

Ia menambahkan, salah satu penyakit yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan yang terbanyak di Indonesia adalah katarak. Bahkan di seluruh dunia penyebab kebuataan adalah katarak.

“Berita baiknya katarak ini bisa dilakukan penanganan operasi, bahkan dikatakan operasi yang sangat cost-effective. Dengan biaya yang sangat minimal kita mendapatkan hasil maksimal. Hari ini dioperasi, besok harinya bisa melakukan aktifitas seperti biasa,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat