unescoworldheritagesites.com

Gelar Ideopolitor, Ketua PWM Jateng Ingatkan Muhammadiyah Tak Berpolitik Praktis - News

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah , KH Tafsir dan  Sekretaris PWM Jawa Tengah Dodok Sartono, saat  memberikan penjelasan terkait Ideopolitor (Endang Kusumasturi)

: Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah , KH Tafsir mengatakan sebagai ormas, Muhammadiyah adalah bagian dari political force atau kekuatan politik di Indonesia. Meskipun tidak berpolitik praktis, tetapi tidak terelakkan dari sisi peran politiknya. 

Hal ini dikatakan KH Tafsir dalam acara Dialog dan Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi) yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, di Kota Solo, Sabtu (24/6/2023).

"Melalui Ideopolitor, disampaikan bagaimana pimpinan Muhammadiyah menjaga visi misi Muhammadiyah. Karena misi visi bukan politik partisan, bukan politik praktis  tapi politik kebangsaan , politik  keislaman, keagamaan  dan politik kemanusiaan universal," jelasnya lagi.

Baca Juga: Pimpinan Baznas Saidah Sakwan Raih Penghargaan Tokoh Wanita Penggerak Zakat

Selain materi politik, kegiatan Ideopolitor juga mamaparkan tentang ideologi dan organisasi.  Acara Ideopolitor itu diikuti seluruh anggota PDM se-Jawa Tengah. 

"Ada 3 materi yang disampaikan yakni ideologi Muhammadiyah, politik dan keorganisasian.  Ideologi,  karena tidak sekedar ormas tapi ormas yang memiliki paham agama," katanya.

Sedangkan untuk keorganisasian, ada struktur organisasi yang harus dipahami oleh pimpinan Muhammadiyah di daerah. Saat ini, PWM Jawa Tengah dijadikan pilot project implementasi pengembangan organisasi PP Muhammadiyah. 

Baca Juga: Erick Thohir Ajak Semua Komponen Masyarakat Bersatu Dan Berkomitmen Dalam Menyambut FIFA U-17

Sehingga, manajemen organisasi Persyarikatan di tingkat wilayah hingga ranting di Jawa Tengah akan dirumuskan dengan komprehensif dan dapat dievaluasi secara kuantitatif.

Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Sofyan Anif, yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengatakan dalam dialog tersebut  akan disampaikan tentang penguatan ideologi, kemudian Risalah Islam Berkemajuan.

"Tentu ini sebagai upaya kita untuk mengidentifikasi, membreak down Keputusan Muktamar ke-48 yang terdapat beberapa program-program prioritas agar eksistensi Muhammadiyah tidak hanya nasional, melainkan juga internasional,” ucap Sofyan.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Budaya dan UMKM, BCA Hadirkan Binaannya di Pasar Kangen Solo

Sementara itu, Sekretaris PWM Jawa Tengah Dodok Sartono, mengatakan acara tersebut intinya pemberian pembekalan seluruh pimpinan baru Muhammadiyah se Jateng dan 35 kabupaten kota yang terpilih di muktanar. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat