Taman Bendung Karet Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, menjadi salah satu tempat santai menghabiskan sore di Kota Solo. Pengunjung bisa berolahraga atau pun sekadar nongkrong sambil jajan di tepi Kali Pepe, anak Sungai Bengawan Solo .
Sejak dibuka tahun lalu 2019 lalu, Taman Bendung Karet Tirtonadi yang dibangun di atas bantaran Kali Pepe di sisi utara Bendung Tirtonadi itu selalu ramai dikunjungi warga. Terutama saat sore hari.
Tetapi sayangnya, pembangunan bantaran sungai Kali Pepe itu belum menyasar di sebelah timur Jembatan Gilingan. Kawasan tersebur terlihat sangat kontras dengan sisi utara.
"Di Solo ini memiliki banyak sungai yang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata dan potensial untuk meningkatkan ekonomi warga," ujar salah satu pegiat sosial, Kalono, akhir pekan lalu.
Dia meminta kepada pemerintah termasuk Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sebagai pengelola sungai untuk memanfaatkannya.
"Biaya yang dikeluarkan memang besar jadi pemerintah bisa membuka kesempatan pihak swasta untuk ikut mengembangkan. Yang penting memenuhi persyaratan seperti keamanan, spesifikasi bangunan maupun teknologi," jelasnya lagi.
Baca Juga: Ekonom Muda Eric Syafutra: Indonesia jangan Terlalu Jor-joran Melakukan Bisnis di Bidang Energy Bumi
Dia mempertanyakan pengembangan kawasan Bendung Tirtonadi yang dinilainya tidak total. Karena sisi timur belum tersentuh. Padahal tak jauh dari kawasan itu juga ada destinasi wisata Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Jika pembangunan di sebelah timur jembatan bisa dilakukan, wisatawan juga bisa juga menikmati wisata sungai," katanya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga Kampung Cinderejo Lor RT 1 RW 5, Gilingan, Daryanto.
"Kami inginnya sisi timur juga ditata seperti yang ada di barat jembatan itu,” kata Daryanto yang juga ketua RT setempat itu.