unescoworldheritagesites.com

Tuai Banyak Kecaman, Pertemuan Kelompok LGBT Se-ASEAN Dipindahkan ke Luar Indonesia - News

LGBT se-ASEAN

Pertemuan kelompok LGBT se-ASEAN yang direncanakan dalam rangka ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) telah dibatalkan di Jakarta karena mendapat banyak kecaman dari berbagai elemen masyarakat.

Namun demikian, Pertemuan kelompok LGBT se-ASEAN tetap akan dilaksanakan dengan memindahkan lokasinya ke luar Indonesia.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh panitia penyelenggara AAW, disebutkan bahwa keputusan untuk memindahkan lokasi acara pertemuan kelompok LGBT se-ASEAN diambil setelah menerima serangkaian ancaman keamanan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga Oppo A78 4G Dengan Harga 3Jutaan Sudah Dilengkapi Dengan RAM 8GB Dan ROM 256GB

Penyelenggara AAW menyatakan bahwa mereka telah memonitor situasi dengan sangat cermat, termasuk gelombang "anti LGBT" yang meluas di media sosial.

Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan keamanan partisipan dan panitia acara.

Dalam keterangannya, panitia penyelenggara AAW menegaskan panggilan mereka kepada ASEAN dan pemerintah untuk berdialog dengan kelompok-kelompok yang terpinggirkan, termasuk mereka yang mengalami diskriminasi berdasarkan orientasi seksual, identitas gender, ekspresi gender, dan karakteristik seks mereka (SOGIESC).

Mereka mengungkapkan visi mereka tentang kawasan ASEAN yang inklusif, yang didasarkan pada pentingnya adanya ruang aman bagi masyarakat sipil dan pemegang hak untuk mempelajari dan mendiskusikan isu-isu terkait hal tersebut.

Baca Juga: SIG Bantu Semen Untuk Perbaikan Rumah Terdampak Gempa Bumi di Bantul dan Gunung Kidul

Dalam konteks ini, mereka berharap untuk membahas masalah yang penting bagi mereka dan menggunakan hak-hak mereka secara bebas untuk mengekspresikan pandangan tentang bagaimana ASEAN dapat memajukan atau tidak memajukan hak asasi manusia dalam masyarakat yang inklusif.

Panitia penyelenggara AAW menyatakan bahwa kebencian di dunia maya, serangan langsung terhadap para pembela hak asasi manusia, dan pembalasan terhadap pelaksanaan hak-hak sipil dan politik adalah masalah yang harus ditangani oleh pemerintah.

Dalam hal ini, mereka mendesak mekanisme hak asasi manusia ASEAN untuk memantau dan menanggapi masalah tersebut.

Dalam situasi sulit di mana kebencian terus mengancam komunitas LGBT, kelompok tersebut mengandalkan kekuatan kolektif sebagai komunitas pembela hak asasi manusia.

Baca Juga: Festival Budaya Spiritual Bakal Digelar di Solo, Ada Penyerahan KTP Penghayat Kepercayaan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat