unescoworldheritagesites.com

Di Tengah Melonjaknya Kasus Covid-19, Pemkot Solo Tetap Gelar Kirab Boyong Kedhaton - News

Salah satu adegan dalam opera Adeging Kutho Sala di Balai Kota Solo (Endang Kusumastuti)

 

SOLO: Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap menggelar sejumlah agenda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-277 Kota Solo. Padahal saat ini kasus Covid-19 di Kota Solo terus meningkat. Berdasarkan data, hari Kamis (17/2/2022) ini tercatat kasus aktif mencapai 2.273 kasus.

Selain menggelar upacara peringatan HUT Kota Solo, juga ada Kirab Boyong Kedathon hingga pagelaran opera Adeging Kutho Sala di Balai Kota Solo. Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan kegiatan yang sudah dirancang adalah untuk meningkatkan pariwisata di Kota Solo.

"Ya ini kan artinya dalam kondisi Covid yang masih tinggi ini semua legiatan budaya, kegiatan yang sudah dirancang dalam kegiatan meningkatkan pariwisata ini sudah dibuka.Artinya yang sudah di rancang tetep kita lakukan, dalam rangka ulang tahun Kota Solo," jelasnya.

Baca Juga: Keren! Pemkot Solo Luncurkan Tiga Inovasi Layanan Masyarakat

Meskipun acara yang digelar semuanya terbatas dan jarak tempuhnya diperpendek. Tetapi hal tersebut tidak memgurangi maknanya.

"Maka sekelumit apapun, sependek apapun ini tetep kita lakukan, biarpun tidak seperti sebelum Covid. Saya kira ini tetep kita lakukan dalam kondisi apapun," jelasnya lagi.

Sementara itu dalam Kirab Boyong Kedathon yang menceritakan tentang pindahnya Keraton Kartasura ke Desa Sala yang digelar Kamis sore diikuti 37 penari, 30 pengangkat tandu, 45 prajurit kraton, 10 diajeng, dan 16 prajurit muda.

Baca Juga: Cucu Presiden Jokowi, La Lembah Manah Sakit, Gibran Absen Di HUT Kota Solo

Kirab tersebut mengambil rute dari Benteng Vastenburg ke Balai Kota Solo. Menceritakan penggambaran perpindahan daru Keraton Kartasura setelah terjadi geger Pecinan. Paku Buwono (PB) 1 bersama keluarganya dan puluhan ribu orang bersama-sama pindah dari Kartasura.

Perpindahan itu dilakukan pada Rabu Pahing, tangga 17 tahun 1670 tahun Jawa atau tahun 1745 masehi. Rombongan kemudian tiba di Desa Sala yang kemudian berdirilah Keraton Surakarta Hadiningrat.

Menurut Teguh, proses perpindahan Kraton Kartosuro ke Solo ini merupakan sebuah sejarah yang harus tetap dilakukan. 

"Pindahan Kraton Kartasuro ke Solo inikan sejarah. Maka seklumit apapun, sependek apapun ini tetap kita lakukan. Biarpun tidak seperti sebelum covid, ini tetap kita lakukan, dalam kondisi apapun,"  katanya.

Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-277 Kota Solo tersebut ditutup dengan pagelaran opera Adeging Kutho Solo. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat