: Kondisi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terus dipantau dari tim dokter dari Rumah Sakit Bung Karno (RSBK) Solo. Tim dokter RSBK juga berkoordinasi dengan tim dokter kepresidenan karena Gibran adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo.
"Kalau saat ini yang memantau dari kami tetapi saya tetap melaporkan ke dokter kepresidenan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsing, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (7/3/2022).
Siti juga mengatakan saat ini kondisi Gibran sudah membaik. Setelah sebelumnya mengalami gejala batuk-batuk dan demam pada hari Kamis lalu.
"Tetapi beliaunya responnya cepat jadi begitu ada gejala langsung menginfokan ke kita dan langsung dilakukan tes PCR dan hasilnya keluar siang. Responnya bagus karena langsung menarik diri dari semua kegiatan sehingga langsung melakukan isolasi," jelasnya lagi.
Baca Juga: Positif Covid-19, Gibran Isoman Di Loji Gandrung
Saat ini Gibran harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di Loji Gandrung selama 10 hari. Tetapi, menurut Siti jika sebelum 10 hari hasil tes swab nya sudah menunjukkan hasil negatif sudah diperbolehkan keluar dari isoman.
"Iya boleh tapi saya harus koordinasi dengan dokter yang merawatnya dulu. Yang pasti Pak Wali saat ini harus makan dan minum yang banyak, harus dipaksa," katanya.
Jika dihitung sejak hari Jumat maka isolasinya akan selesai pada hari Minggu mendatang. Untuk memastikan sudah negatif dari paparan virus Covid-19 harus kembali menjalani tes PCR.
"Tetapi kalau masih bergejala tidak mungkin di PCR. Nanti yang berhak menyatakan negatif ya dari dokter kepresidenan,"katanya lagi.
Baca Juga: Duh! Mas Gibran Terpapar Covid-19 Lagi
Lebih lanjut Siti mengatakan untuk kontak dekat dan kontak erat saat ini juga sudah dilakukan tracing dan di swab. Sebagian sudah keluar hasilnya. PIhaknya juga meminta kepada siapa saja yang melakukan kontak dekat dengan Gibran untuk melakukan tes PCR yang akan difasilitasi dari RSBK Solo.
Ayah dari Jan Ethes tersebut juga sudah pernah terpapar virus Covid-19 sebelumnya, yakni pada Juli 2021 lalu. Siti mengatakan semua orang masih bisa terpapar virus Covid-19 meskipun sudah mendapatkan vaksinasi bahkan hingga dosis ketiga.
"Semua orang masih bisa karena vaksinasi itu kan tidak bisa mencegah 100 persen tetapi sebagai upaya menimbulkan kekebalan dalam tubuh. Seandainya kena pun maka tidak lebih berat dan diharapkan tidak menyebabkan kematian," paparnya.