unescoworldheritagesites.com

Kota Solo Kembali Terapkan PPKM Level 4, Angka Kematian 20 Seminggu - News

BOR pasien Covid-19 rumah sakit di Solo mulai berkurang tetapi Solo masih menerapkan PPKM level 4 (Endang Kusumastuti)

 

: Kota Solo, Jawa Tengah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.  Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa seusai rapat koordinasi penanganan Covid-19 Kota Solo, di Balai Kota Solo, Senin (7/3/2022).

"Kalau untuk aglomerasi Solo Raya tetap di level 3. Pekan ini Solo berada di level 4 bersama dengan Klaten, kalau sebelumnya kita sama dengan Sukoharjo," jelas Teguh Prakosa.

Menurut Teguh, Kota Solo berada di level 4 karena dilihat dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo. Selain itu juga dilihat dari angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau angka keterisian tempat tidur di rumah sakit pasien Covid-19. Serta angka kematian.

Baca Juga: Tim Dokter RSBK Pantau Kondisi Gibran, Selalu Koordinasi Dengan Dokter Kepresidenan

"Angka kematian kita cukup tinggi dalam satu minggu terakhir mencapai 20 orang, kemarin setiap hari ada lima, lima yang meninggal," jelasnya lagi.

Kematian karena Covid-19 di Kota Solo, 50 persen sudah divaksin dan 50 persen lainnya belum divaksin. Kasus kematian juga disebabkan karena pasien memiliki komorbid dan berusia lanjut.

Sedangkan untuk BOR pasien Covid-19 saat ini sudah turun menjadi 71 persen dari sebelumnya sebanyak 85 persen.

Baca Juga: Positif Covid-19, Gibran Isoman Di Loji Gandrung

"Tapi karena BOR nya masih di atas 50 persen maka masih level 4 kalau nanti BOR di bawah 50 persen kita sudah level 2," katanya.

Meskipun Kota Solo menerapkan PPKM level 4 kembali, tetapi kebijakan aturan masih sama seperti PPKM level 3 kemarin. Termasuk penerapan  Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Untuk PTM, kebijakannya diserahkan ke Dinas Pendidikan tidak langsung ke sekolah.PTM sudah boleh,  saat ini juga sudah ada yang 50 persen ada yang 100 persen. Kan nanti ujian semua harus tatap muka semua," katanya lagi.

Tetapi, untuk sejumlah sekolah yang berada di satu klaster akan diatur jam masuk dan pulang sekolahnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan pada saat jam masuk dan pulang sekolah.

Baca Juga: Duh! Mas Gibran Terpapar Covid-19 Lagi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat