: Belasan ribu dosis vaksin AstraZeneca di Kota Solo, kadaluwarsa per Minggu (6/3/2022) lalu. Akibatnya, Senin (7/3/2022) pelaksanaan vaksinasi booster di Solo terhenti.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, pihaknya telah menarik vaksin yang kadaluwarsa tersebut dari semua fasilitas kesehatan (faskes) yang ada.
"Meskipun sudah ED (expired date) tapi tetap kita simpan di suhu yang semestinya. Kita tarik semua dari faskes," jelas Siti kepada wartawan.
Menurut Siti belasan ribu dosis vaksin tersebut jika tidak kadaluwarsa bisa menyasar sekitar 30.000 an sasaran. Dirinya menegaskan jika belasan ribu dosis vaksin tersebut kadaluwarsa karena saat diterima memang batas ED nya sangat pendek.
Baca Juga: Positif Covid-19, Gibran Isoman Di Loji Gandrung
"Dulu dapat vaksin tapi jangka waktunya hanya 10 hari. Saat itu polisi, TNI juga sudah bergerak di beberapa tempat, kita juga buka semua faskes dan di balai kota juga," jelasnya lagi.
Selain karena masa ED nya pendek, juga disebabkan karena banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19.
"Kekuatan kita kan ada batasannya. TNI, Polri sudah overload juga mainnya, tetapi masyarakat tidak antusias. Kemarin hari Sabtu dibuka di pendapi balai kota dari kuota 1.000 dosis cuma dapat 590. Hari Minggu kuota 1.000 dapat 956 sasaran," paparnya.
Saat ini capaian vaksin booster di Kota Solo baru mencapai 27,6 persen. Untuk menggenjot vaksinasi booster di Kota Solo, DKK Solo akan menyasar hingga ke tingkat kelurahan bahkan tingkat RW.
Baca Juga: Duh! Mas Gibran Terpapar Covid-19 Lagi
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan Pemkot melakukan evaluasi tentang pelaksanaan vaksinasi booster. Yakni dengan mendekatkan lagi ke masyarakat, tidak hanya di puskesmas tetapi juga turun ke kelurahan.
"Hingga ke RW ke RT, kita koordinasi dengan Pak, Bu Lurah mana mana yang vaksinnasinya rendah maka akan kita datangi. Nanti juga akan dilakukan malam hari," pungkasnya. ***