unescoworldheritagesites.com

Perubahan Iklim Ancam Keberadaan Es Abadi Pada Puncak Jaya Wijaya Di Papua - News

Es abadi pada puncak Jaya Wijaya saat belum tetdampak perubahan iklim (kiri) dan ketika sudah muncul perubahan iklim (kanan). (G. Windarto)

: Perubahan iklim bakal mengancam keberadaan es abadi pada puncak Jaya Wijaya, gunung tertinggi di Indonesia.

Puncak Jaya Wijaya atau Piramida Carstensz, tempat es abadi berada, ialah sebuah puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Papua.

Pemandangan es abadi pada Puncak Jaya Wijaya, Papua, menjadi unik karena berada di negara yang terletak di garis katulistiwa dan beriklim tropis.

Baca Juga: Punya Sejarah Kejayaan Industrialisasi, Solo Jadi Tuan Rumah TIIWG G20

Namun es abadi pada Puncak Jaya Wiijaya diprediksi bakal punah pada 2025. Hal ini diungkap oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Penyusutan ini diungkap karena perubahan iklim. Titik tertinggi di Jaya Wijaya yang berada di Papua adalah Puncak Jaya (Piramida Cartensz), sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut. Terdapat area salju di sana yang sebelumnya disebut sebagai salju abadi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022), menjelaskan, penelitian baru dari BMKG menyimpulkan prediksi, salju itu akan hilang tiga tahun dari sekarang.

Baca Juga: Doni Salmanan, Tukang Parkir Tamatan SD Yang Jadi Crazy Rich Lewat Dugaan Penipuan

"Penyusutan gunung es puncak Jaya Wijaya yang diteliti oleh BMKG, diprediksi tahun 2025 es itu sudah punah, sudah tidak ada di Puncak Jayawijaya lagi," katanya.

Selain Puncak Jaya, ada berbagai titik tinggi di Jayawijaya, yaitu Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Idenberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535 mdpl), dan Puncak Carstenz Timur (4.400 mdpl).

Gletser atau lapisan es besar yang turun perlahan di Puncak Trikora diketahui sudah menghilang sejak 1939 hingga 1962. Lalu sejak 1970-an bukti pencitraan satelit menunjukkan gletser di Puncak Jaya menyusut cepat.

Baca Juga: Lirik Lagu MANIAC Stray Kids

Dalam ekspedisi yang dipimpin paleoklimatologi, Lonnie Thompson, pada 2010 menemukan bahwa gletser menghilang pada tingkat ketebalan tujuh meter per tahun dan lenyap ada tahun 2015.

Dwikorita mengungkap area di Puncak Jaya saat ini tinggal 1 persen, terkikis karena perubahan iklim.

"Dan saat ini kondisinya tinggal 1 persen area es di Puncak Jaya dari 200 kilometer persegi, sekarang tinggal 2 kilometer persegi," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat