unescoworldheritagesites.com

Cari Eril, Relawan Asal Indonesia Di Eropa Ikut Bantu Sisir Sungai Aare Swiss - News

 Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan keluarga saat menerima penjelasan pihak kepolisian Swiss yang melakuan pencarian Eril di Sungai Aare Swiss. (Tweeter @Sobat_RK)

: Kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), yang anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aare Bern Swiss, mengusik perhatian warga Indonesia yang tinggal di Eropa. Mereka menjadi relawan untuk membantu menemukan putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut.

Mereka melakukan berbagai cara untuk ikut membantu pencarian Eril yang hingga hari ini masih belum ada tanda-tanda bakal ditemukan. "Kami relawan dari masyarakat Indonesia di Swiss dan sekitarnya ikut melakukan penyisiran," ujar salah satu warga Indonesia yang tinggal di Swiss, Baruno Wiro Nugroho seperti dilansir dari TVOne.

Baca Juga: Air Keruh Bekas Lelehan Salju, Ganggu Proses Pencarian Eril Di Sungai Aare Swiss

Para relawan yang bersimpati terhadap Eril  itu datang dari berbagai negara di eropa. Tapi karena keterbatasan perahu karet dan rompi keselamatan, dia bersama 3 warga negara Indonesia yang tinggal di Swiss dan Jerman membantu melakukan penyisiran.

Para relawan asal Indonesia itu melakukan pencarian secara manual di sisi sungai yang belum disisir oleh jajaran kepolisian setempat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Mereka bergerak di dua sisi sungai kanan dan kiri. Para relawan mulai melibatkan diri dalam pencarian sejak Sabtu kemarin. Mereka ikut berjuang dalam kondisi cuaca dingin dengan suhu air Sungai Aare sekitar 13 derajat Celcius.

Baca Juga: Woko Channel Laporkan Akun Reuploader, Pemiliknya Langsung Minta Maaf

Sementara, kasus hilangnya Eril itu direspon warganet Indonesia dengan memberi ulasan buruk pada Sungai Aare di Google. Media lokal Swiss, 20min.ch, yang menyoroti banyak orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google.

"Banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia," tulis media 20min.ch.

Para netizen Indonesia memberi ulasan tentang Sungai Aare yang dianggap berbahaya, dan bahkan ada beberapa yang meminta agar Sungai Aare ditutup.

Baca Juga: Woko Channel Awalnya Diejek Orang, Kini Malah Pada Minta Diajak Gabung

Sementara, warganet yang memberi bintang lima kebanyakan berpesan untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Hingga saat ini, berbagai upaya masih terus dilakukan agar bisa segera menemukan Eri. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat