unescoworldheritagesites.com

Kasus Positif Covid-19 Terbanyak di DKI Jakarta, Hari Ini Bertambah 2.799 Orang - News

Kasus Covid-19 di Indonesia  masih ada. DKI  Jakarta penyubang tertinggi.

 

: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan laju kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 2.799 kasus, dengan penyumbang terbanyak secara nasional berasal dari DKI Jakarta.

Laporan Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Rabu (14/9/2022)  menyebutkan akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.400.035 kasus.

Baca Juga:  81 Persen Kasus Covid 19 di Indonesia Adalah Subvarian Omicron BA.4 Dan BA.5

Provinsi yang menyumbang laju kasus konfirmasi terbanyak di tingkat nasional adalah DKI Jakarta sebanyak 1.228 kasus, Jawa Barat 484 kasus, Banten 284 kasus, Jawa Timur 267 kasus, dan Jawa Tengah 124 kasus.

Pada kasus aktif, dilaporkan menurun 1.160 kasus sehingga total menjadi 30.411 kasus. Jumlah orang yang sembuh dari COVID-19 juga mengalami penambahan sebanyak 3.938 orang sehingga total kesembuhan secara nasional menjadi 6.211.796 orang.

Angka kesembuhan terbanyak secara nasional disumbang oleh Jawa Barat sebanyak 1.279 orang, DKI 982 orang, Banten 912 orang, Jawa Timur 226 orang, Jawa Tengah 94 orang.

Baca Juga: Pemulihan Sektor UMKM Pancapandemi Covid-19 Harus Dimitigasi dari Hulu Hingga Hilir

Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan penambahan angka kematian akibat Covid-19 hari ini sebanyak 21 jiwa yang berasal dari Jawa Timur sebanyak enam jiwa, Jawa Tengah dan DKI Jakarta masing-masing empat jiwa, Jambi dua jiwa, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bali, dan Kalimantan Utara masing-masing satu jiwa.

Selain itu terdapat 4.775 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 74.527 spesimen di jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

Tingkat positif (positivity rate) spesimen harian adalah 7,01 persen dan untuk tingkat positif orang harian adalah 7,68 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 5 persen.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Buku Vaksinasi Covid-19, Menko Airlangga Harap Bisa Mendukung Arsitektur Kesehatan Global

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengimbau masyarakat mewaspadai subvarian Omicron BA.2.75 yang saat ini berpotensi memperpanjang durasi gelombang keempat Covid-19 .

“Kita harus mewaspadai BA.2.75, sekarang plus BA.2.75.2, yang bisa berpotensi memperpanjang durasi dari gelombang empat,” katanya di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Terlebih, saat ini subvarian Omicron BA.2.75.2 menjadi perhatian dunia lantaran pertumbuhannya yang meningkat lebih cepat di India.

Tak hanya itu, subvarian Omicron BA.2.75.2 juga diduga dapat menurunkan efikasi vaksin Covid-19.

Baca Juga: PLN Jatim Klaim Konsumsi Listrik Bertumbuh Pasca Pandemi Covid-19

Saat ini subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendominasi di dunia. Bahkan, sekitar 80 persen dari kasus Covid-19 itu tidak bergejala dan menyerang kelompok muda, sehingga, sekitar 60 persen dari kasus penularan di dunia terjadi dari kasus yang tidak bergejala.

"Ini yang harus diwaspadai,” ucap Dicky Budiman. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat