unescoworldheritagesites.com

Tetap Eksis Digempur Pandemi Covid-19, BUMD Nomor Satu Pemprov DKI Dianugerahi The Strongest Big Regional Bank - News

BUMD Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI meraih penghargaan penghargaan sebagai The Strongest Big Regional Bank by Capital.



: Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) nomor satu Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI berhasil menyabet penghargaan sebagai The Strongest Big Regional Bank by Capital.

Penghargaan tersebut, diterima  oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi dalam gelaran CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta.

 Babay Parid Wazdi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Bank DKI.

Baca Juga: Bank DKI Raih The Strongest Big Regional Bank by Capital CNBC Indonesia Awards 2022

Menurut Babay, penghargaan ini menjadi simbol optimisme atas capaian kinerja yang diraih oleh seluruh insan Bank DKI.

"Apresiasi dan terima kasih kami berikan kepada nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaannya kepada produk dan layanan Bank DKI, sehingga kami dapat terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima  di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Sebagai informasi, CNBC Indonesia Awards merupakan ajang penghargaan kepada pelaku di berbagai industri yang berhasil beradaptasi di tengah pandemi. Penghargaan ini diraih karena Bank DKI dinilai mampu mempertahankan rasio kecukupan modal yang tergolong tinggi.

Baca Juga: Pertahankan Kinerja Optimal di Tengah Pemulihan Ekonomi, Bank DKI Raih Indonesia Best BPD Awards 2022

 Rasio pengungkit Bank DKI juga dinilai yang paling sehat jika dibandingkan dengan peers yang dapat digunakan untuk mendukung strategi ekspansi perseroan.

Babay Parid menjelaskan, seiring dengan adaptasi yang terjadi selama pandemi Covid-19, Bank DKI tetap mampu menorehkan kinerja melalui perbandingan dengan BPD lain didasari pada tujuh indikator rasio keuangan yakni CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return on Equity), LDR (Loan Deposits Ratio), BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Net Interest Margin (NIM) serta Giro Wajib Minimum (GWM).

"Melalui kecukupan modal tersebut, Bank DKI dapat menyalurkan kredit namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujar Babay.

Baca Juga: Hadirkan Kemudahan Transaksi Non-Tunai, Bank DKI Terapkan Digitalisasi di Pasar Rumput Jakarta Selatan

Babay Parid mengungkapkan bahwa dalam menghadapi tahun 2023, Bank DKI telah menyiapkan strategi transformasi di beberapa lini, yakni transformasi bisnis, transformasi IT, dan transformasi sumber daya manusia.

Adapun hal ini dilakukan dalam menjaga pertumbuhan bisnis Bank DKI.

"Kita melakukan transformasi digital landing, sekarang menyalurkan kredit multiguna dan kredit micro bisa di lakukan secara online.

Di bidang SDM kita bahkan membentuk learning center untuk menggodok SDM Bank DKI.

"Bahkan kita ingin SDM kita menjadi resources untuk DKI dan nasional," kata Babay Parid.

Baca Juga: Pasca Pandemi Covid-19 Kinerja Terus Tumbuh, Bank DKI Raih Award dari Bisnis Indonesia



Senada dengan Babay Parid, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi turut menyampaikan, sampai dengan kuartal III-2022, Bank DKI membukukan pertumbuhan Laba bersih sebesar 28,83% (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.

Selain itu, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82% (YoY), dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dari semula 2,93% pada September 2021, menjadi 1,81% pada September 2022 dengan Loan at Risk (LAR) 13,68% yang sebelumnya 17,32% di periode sama tahun lalu.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Arie menyampaikan bahwa Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,51%, dari semula sebesar Rp47,1 triliun pada September 2021, menjadi sebesar Rp60,9 triliun pada September 2022.

Baca Juga: Sinergi Bank DKI -BPJS, Tingkatkan Kualitas Layanan Jaminan Kesehatan Nasional

Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90% dari semula Rp59,29 triliun pada September 2021, menjadi Rp75,24 triliun pada September 2022. Adapun penghargaan ini sekaligus menjadi semangat bagi Bank DKI untuk terus berinovasi, dan melanjutkan Transformasi yang dimulai sejak tahun 2021 dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada nasabah, serta turut mampu berkontribusi dalam mendorong laju perekonomian Indonesia ditengah dan pasca pandemi Covid-19.

Lebih lanjut Arie menambahkan, kemampuan Bank DKI untuk bertahan, bahkan memberikan pertumbuhan yang positif di tengah pandemi Covid-19 menjadi indikator keberhasilan dari program Transformasi 5.0 yang telah diinisiasi Bank DKI sejak tahun 2021.

Adapun penghargaan CNBC Awards 2022 ini menambah panjang penghargaan yang telah diterima Bank DKI. Dimana, sepanjang tahun 2022 Bank DKI telah menerima sebanyak 24 penghargaan.

Sebelumnya, Bank DKI juga telah meraih penghargaan sebagai TOP BUMD Awards 2022, Indonesia Best BPD Awards 2022, serta dinobatkan sebagai peringkat 15 dari 20 Bank Terbaik versi majalah Forbes Indonesia. Tidak hanya itu, Fidri Arnaldy selaku Direktur Utama Bank DKI dinobatkan dalam TOP 100 CEO oleh Majalah Infobank.

Baca Juga: Sinergi Bank DKI -BPJS, Tingkatkan Kualitas Layanan Jaminan Kesehatan Nasional

Selain itu, Bank DKI juga telah mendapatkan sejumlah sertifikasi penting yakni Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang diterbitkan oleh TUV Nord Indonesia (Badan Sertifikasi Internasional Asal Jerman yang diakui oleh Komite Akreditasi Nasional) dan Sertifikasi ISO 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi Pada Layanan SuperApps JakOne Mobile yang diterbitkan oleh TUV Rheinland Indonesia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat