: Polri dan TNI menjamin keamanan pelaksanaan perayaan Natal di Kota Solo, Jawa Tengah. Sebanyak 954 personel gabungan bakal diterjunkan untuk pengamanan perayaan Natal di Kota Solo.
"Polresta Surakarta bersama dengan TNI dan instansi pemerintah akan mengerahkan pasukan sebanyak 954, untuk mengamankan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru, di Kota Solo," jelas Wakapolresta Surakarta, AKBP Gatot Yulianto, usai apel gelar pasukan Polri, TNI dan unsur Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di lapangan Mapolresta Surakarta, Kamis (22/12/2022).
Selain itu, juga mendirikan enam pos. Empat diantaranya pos pengamanan, satu pos pelayanan dan satu lainnya pos terpadu. Di semua pos tersebut akan ditempatkan beberapa personel dari Polisi, TNI dan instansi pemerintah.
Baca Juga: Lirik Lagu Honest Man JKT 48
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bersama dengan Wali Kota Solo, Dandim dan Dandimpom melakukan pengecekan di semua gereja di Kota Solo.
"Baik gereja prioritas satu, dua maupun tiga," katanya.
Total ada 745 gereja yang harus diamankan, sebanyak 16 gereja merupakan prioritas satu, 22 gereja prioritas dua dan 205 gereja prioritas tiga.
"Kita selalu melaksanakan pengamanan, baik itu pam terbuka maupun tertutup. Kita juga melaksanakan patroli berskala besar," tegasnya.
Sementara itu, usai pelaksanaan apel gelar pasukan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama personel gabungan Polri, TNi dan instansi pemerintah melakukan penyisiran melihat kesiapan pengamanan di sejumlah gereja di Kota Solo.
Terkait pengamanan pelaksanaan perayaan Natal di Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan harus ada sinergi dengan masyarakat, perangkat RT RW untuk deteksi dini dan meminimalisir potensi gangguan.
"Pengamanan Natal akan melibatkan semua elemen masyarakat.Kokam, Banser, Pramuka, semua ikut mengamankan. Semoga aman, harusnya aman tenang saja," ujarnya.
Baca Juga: Sambut Peak Season Nataru 2023, KAI daop 8 Surabaya Gelar Apel Pasukan
Pihaknya juga mempersilakan umat Nasrani untuk beribadah dengan tenang di gereja-gereja. Karena tidak ada lagi pembatasan, bahkan kapasitas gereja bisa dimaksimalkan hingga 100 persen. ***